Terkait dengan hal itu, pada November 2015, mereka mengumpulkan modal masing-masing sebesar Rp 475 juta hinga akhirnya pada April 2016 produk siap dipasarkan dan dibuatkan perjanjian.
Namun setelah sepakat menjalin kerja sama, laporan bulanan dan pembagian hasil yang semestinya dilakukan setiap bulan, tidak dikerjakan, dan laporan baru ada pada Agustus 2016.
Bahkan, Martin Pratiwi baru mendapatkan bagian dari bagi hasil sebesar Rp 290 juta yang ditransfer oleh Ashanty pada Oktober 2016 dan kontrak kerja sama kedua belah pihak diputus pada April 2017.
[Antara]
Baca Juga: Soal Aurel Hermansyah Ingin Nikah Muda, Ashanty: Jodohnya Belum Tahu