Suara.com - Kakak almarhumah Ria Irawan, Adi Bambang Irawan, tidak bisa menolak permintaan adiknya untuk salat berjamaah. Permintaan itu disampaikan Ria 40 hari sebelum meninggal dunia.
"Sebelumnya nih, saya flashback. Dia tuh udah ada tanda-tanda 40 hari meninggal. Tiba-tiba dia mengajak saya salat. (Katanya) 'Mas, salat yuk'. (Saya bilang) 'sudah, aku sudah salat magrib," kata Adi Irawan usai prosesi pemakaman Ria Irawan, di TPU. Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2020).
Karena terus meminta, sang kakak akhirnya menuruti permintaan Ria Irawan. Dia juga mengajak ibunda mereka, Ade Irawan, untuk ikut salat berjamaah. Adi menjadi imam salat.
"Terus sekalian ajak ibu, karena ibu juga lagi sakit. Di bawah, ibu di kursi roda, sementara Ria juga duduk di belakang," ujar Adi.
Baca Juga: Perjuangan Ria Irawan Melawan Kanker hingga Tutup Usia
Sepanjang salat, Adi tak kuasa menahan tangis. Usai salat, dia berdoa kepada Tuhan agar Ria Irawan diberikan yang terbaik. Dia pun ikhlas jika sang adik pergi untuk selama-lamanya karena tahu bagaimana penderitaannya selama idap kanker.
"Kemarin juga dia (Ria Irawan) merasa kronisnya tuh sudah sangat-sangat, sampai daging tuh kayak dicabutin dari tulang. Terus jadinya aku ikhlas sampai aku doa. 'Ya Allah kalau memang Ria mau disembuhkan, sembuhkan, kalau memang mau diambil, ambillah, ikhlas lillahita'ala. Allahuakbar," ujar Adi.
Ria Irawan mengembuskan napas terakhir hari ini, Senin (6/1/2020) sekitar pukul 4.04 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Jenazah Ria disemayamkan di rumah duka di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Ria Irawan berjuang melawan penyakit kanker kelenjar getah bening sejak September 2014. Kanker tersebut sempat mati dan Ria dinyatakan sembuh pada awal 2019.
Baca Juga: Ini Firasat Kakak 40 Hari Sebelum Ria Irawan Meninggal
Namun kanker tersebut aktif kembali dan kondisi Ria Irawan mulai melemah sejak Agustus 2019. Usai jalani perawatan, kanker tersebut kemudian menyebar ke bagian paru-paru hingga di kepala.