Suara.com - Nama Cinta Laura lamgsung meroket sejak kemunculannya pada 2006 silam. Artis blasteran Jerman tersebut banyak mengukir prestasi selama berkiprah di dunia hiburan Tanah Air.
Cinta memulai kariernya dengan ikut ajang pencarian bakat Top Model 2006 dan berhasil menjadi pemenang.
Kemudian, Cinta bintangi sinetron pertamanya, Cinderella, yang mengantarkannya mendapat penghargaan sebagai Artis Terngetop di SCTV Awards 2007. Cinta kembali mencuri perhatian saat duet bersama Ahmad Dhani bawakan lagu Umbrella yang dipopulerkan Rihanna.
Karena karier bernyanyinya terus menanjak, Cinta kembali mengeluarkan lagu You Say Aku yang menjadi soundtrack sinetron yang diperankannya. Lagu selanjutnya, yakni Oh Baby, Cinta Atau Uang, dan We Can Do It juga berhasil menjadi sorotan.
Baca Juga: Interview: Nasib Imam Darto Setelah The Comment Dibungkus
Terus mempetajam karier bermusiknya, Cinta Laura kini melakukan banyak terobosan. Salah satunya, dia memilih berdiri sendiri dengan menulis lagu full berbahasa Inggris. Hal itu dilakukannya untuk bisa menjamah pasar internasional.
Mau tahu bagaimana metamorfosa gaya bermusik Cinta Laura? Simak wawancaranya berikut ini:
Cinta, musik kamu sekarang berbeda sekali jika dibanding saat pertama kali merintis karier dulu. Kenapa?
Waktu kecil aku nyanyiin lagu ballad, aku menyanyi nggak pakai perasaan. Aku nggak pakai emosi, meaning, hanya nyanyi aja. Emang waktu masih kecil dulu nyanyi Oh Baby dan lain lain nggak dikasih kesempatan untuk nulis lagu, terus kedua, baru sekarang aku mulai bikin musik yang bener-bener sesuai kemauan aku sesuai genre yang aku suka, pokoknya semua sesuai style dan taste aku.
Kamu tak suka lagu ballad?
Baca Juga: Interview: Chiki Fawzi, Si Bontot yang Multi Talenta
Secara pribadi aku ngerasa lagu ballad itu kurang cocok sama pribadiku, karena emang aku itu aslinya sehari-hari kalau dengerin musik nggak pernah dengerin lagu yang cengeng, karena aku tipe orang yang kalau lagi sedih penginnya dengerin musik yang bikin aku malah bisa happy lagi dan semangat lagi, makanya aku tulis Caliente ini genrenya bisa dibilang R n B, karena biar lagunya slow temen-temen bisa denger bassnya tetep kuat tetep ada beatnya tetep bisa kita goyang joget sedikit.
Bagaimana proses titik balik dalam kariermu untuk berubah?
Aku sangat menguliti diri aku di setiap proses musikal dan mudah-mudahan nggak cuma aku, tapi lebih banyak artis-artis indonesia lain lebih eksperimen dengan musik mereka dan terus ngebangkitin industri entertainment Indonesia.
Terus kenapa dua lagu ciptaan kamu sekarang ini (Vida dan Caliente) ditulis dengan lirik full bahasa Inggris dengan judul berbahasa Spanyol?
Karena selama 8 tahun aku tinggal di Amerika mungkin temen-temen media nggak tahu tapi di Amerika itu hitsnya reggae tone. Itu genre musik dari Amerika Latin jadi kayak Daddy Yankee, Bad Bunny, Ozuna mereka semua itu penyanyi reggae tone. Dan kalau kita lihat chart music di Amerika mereka mendominasi, kalau di Asia kan yang besar K-pop. Kalau di Amerika yang besar reggae tone. Jadi kebetulan aku tinggal di sana hampir sepuluh tahun jadi musikku terpengaruh sama reggae tone. Makanya Vida, Caliante selain kata-katanya bahasa Spanyol dan reggaenya kedengeran.
Menggarap musik video, konsep, sampai lirik sendiri inspirasinya dari mana?
Mungkin inspirasi banyak sekali ya dari pengalaman pribadi. Akan tetapi, dari temen-temen dan orang di sekitar aku, karena aku ngerasa di umur dewasa, muda, kita pasti ketemu banyak orang, ada yang baik banget, ada yang sok-sokan, pokoknya kita pasti nemuin berbagai karakter, nah dari situ aku terinspirasi, bukan hanya pengalaman aku sebelumnya tapi juga temen-temen di sekitar aku.
Kenapa lagu tersebut dirilis di Indonesia?
Karena sebegai orang Indonesia kita kayaknya harus lebih confident dengan dunia entertainment kita. Dunia semakin global dan caranya untuk go international bukan hanya kita terbang ke Hollywood dan terus ngejar mimpi kita ke sana, kayaknya penting juga di Indonesia bikin tv series, musik dan film yang kualitasnya internasional, itulah kenapa aku rilis di Indonesia. Mudah-mudahan dari Indonesia bisa nyebrang ke atlantic ocean ke negara-negara lain, hahaha.
Lagu Caliente dan Vida kamu tulis sendiri juga dengan warna dan gaya kamu?
Iya. Aku beruntung banget sekarang aku diberi kebebasan buat jadi diri aku sendiri di musik. Aku belum pernah dalam hidup aku nulis lagu, Vida aku ikut nulis tapi Caliente ini seratus persen aku yang tulis di Sweden di Stockholm, rekamannya di situ dan walaupun aransemennya lama proses pembuatannya, tapi liriknya kutulis dalam sejam dan kupikir itu sangat bagus. karena selama ini aku merasa aku orang yang lebih bagus menulis tentang fakta bisa tapi kalau nulis secara artistik kukira kurang bagus, tapi ternyata lewat Caliente ini buktiin ke diri aku sendiri bahwa ternyata aku juga bisa nulis secara lebih artistik. I hope fans aku yang denger bisa ngerasa lebih deket dengan aku bisa relate dengan lagunya.
Katanya kamu juga bikin video klipnya sendiri untuk pertama kali?
Iya. Syutingnya sehari tapi stressnya berminggu-minggu. Tim produksi kita meeting beberapa kali untuk konsep yang tepat buat video klip Caliente ini. Aku seumur hidup bermusik video klip nggak ada jalan ceritanya. Nah ini pertama kalinya musik videoku ada storynya. Aku terlibat langsung mikirin konsepnya, desainernya dari Singapura, Paris, dan ada Indonesia juga.
Bikin lagu dan video klip dengan konsep sendiri, apalagi perubahan kamu di tahun ini?
Aku sekarang punya website resmi, pribadi aku di www.cintalaurakiehl.co dan di sana aku akan mulai aktif banget, video klip aku ada di situ, musik terbaru aku, kegiatan sosial aku juga ada di situ. Jadi aku mulai ingin lebih banyak interaksi lagi sama fans-fans aku karena memang zaman sekarang kita ada media sosial Instagram, Twitter, Facebook dan lain-lain. Tapi lewat website aku mau bikin komunitas dan nggak hanya komunitas yang suka musik aku aja, tapi yang suka cara olahraga aku dan kegiatan sosial aku.