Suara.com - Musisi sekaligus dokter bedah plastik Tompi menyambut Hari Guru yang jatuh pada 25 November dengan menyampaikan kritik terhadap kebijakan pemerintah terkait kurikulum pendidikan di Indonesia.
"Bagaimana kalau kita jadikan Hari Guru ini sebagai momen mengkritisi kebijakan pendidikan yang sekarang," kata Tompi saat ditemui di M Bloc Space, Jakarta Selatan, Senin (25/11/2019).
"Saya sebagai orangtua merasa banyak banget kurikulum yang harus dibenerin," ujarnya lagi.
Sebagai orangtua dan memiliki anak yang masih bersekolah, Tompi mengkritisi pola pembelajaran saat ini. Kurikulum sekarang, kata dia, cenderung mengarahkan anak-anak menghafal dibanding mengkritisi.
Baca Juga: Usul Menteri Terawan Kembangkan Pijat Mak Erot, Tompi: Semoga Bercanda
Padahal, lanjut Tompi, seharusnya anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga bisa berpengetahuan dengan sendirinya.
"Anak seharusnya diajak untuk mencari tahu, bukan diajarkan menghafal, kalau menurut saya nggak ada pentingnya Pangeran Dipenegoro lahir di mana, tanggal berapa, jam berapa. Tapi sangat penting anak tahu bahwa ada Pangeran Diponegoro. Kalau misalkan dia tertarik lebih lanjut nah biar dia cari lebih dalam," katanya menjelaskan.
Karena itu, Tompi berharap ada terobosan dari Kementrian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) di era pemerintahan yang sekarang. Pelantun Sedari Dulu itu banyak berharap pada Nadiem Makarim, mantan bos start up kenamaan Indonesia yang kini menduduki jabatan Mendikbud itu bisa memberi angin segar bagi pendidikan di Indonesia.
"Saya sangat berharap Mendikbud sekarang akan sangat membuat terobosan," kata Tompi.
Baca Juga: Ini Guyon Tompi soal Kehamilan Istri Glenn Fredly