Suara.com - Rapper Will.i.am, pentolan dari grup Black Eyed Peas, tengah ramai dibicarakan. Pasalnya, belum lama ini, Will.i.am mengaku jika dirinya diperlakukan rasis oleh seorang pramugari pesawat.
Melansir dari laman CNN, Will.i.am pertama mengunggah curhatan tersebut lewat Twitter. Diketahui, Will.i.am dan krunya tengah naik maskapai Qantas dari Brisbane ke Sydney.
Insiden bermula ketika Will.i.am sedang bekerja dengan laptopnya di pesawat dan memakai headphone kedap suara. Saat itu, ada pengumuman untuk menyimpan alat elektronik namun Will.i.am tidak mendengarnya karena memakai headphone.
Singkat cerita, seorang pramugari pun lantas menghampirinya untuk mengingatkan. Namun, Will.i.am mengklaim bahwa pramugari itu bersikap tidak sopan dan bahkan memanggil polisi untuk menunggunya di bandara ketika mendarat.
Baca Juga: Viral Pengumuman dari Pramugari yang Sukses Membuat Warganet Patah Hati
"Ini bagaimana mereka menyambutmu ketika mendarat setelah terbang dengan pramugari rasis di Qantas... Dia memanggil polisi untukku karena aku tidak bisa mendengar pengumuman di pesawat karena memakai headphone kedap suara..." tulis sang rapper.
"Aku mengikuti perintah pramugari itu dengan sopan dan cepat, hanya untuk disambut polisi," tambahnya. "Kurasa aku dijadikan sasaran."
Lebih lanjut lagi, Will.i.am juga mengklaim jika pramugari tersebut bersikap agresif dan sengaja menujukan rasa frustrasinya pada orang-orang yang berkulit hitam.
Di sisi lain, pihak Qantas lekas menanggapi insiden ini dan menyebutkan jika yang terjadi hanyalah kesalahpahaman.
"Kami menolak untuk setuju bahwa ini ada hubungannya dengan ras. Kami akan berkomunikasi dengan Will.i.am dan berharap yang terbaik baginya untuk tur yang tengah dijalani," ujar pihak Qantas.
Baca Juga: Duh! Pengumuman Pramugari Saat Pesawat Mendarat Ini Bikin Baper
Meski begitu, Qantas juga menyebutkan bahwa mereka tak ragu melindungi pramugari yang bersangkutan. Qantas bahkan siap menuntut balik Will.i.am jika sang rapper tidak menarik kata-katanya tersebut.