Suara.com - Artis serba bisa Dorce Gamalama ikut mengomentari tuduhan Ustaz Ruhimat kepada YouTuber Atta Halilintar soal dugaan penistaan agama.
Lewat sebuah video yang diunggah di Instagram, Dorce percaya begitu saja dengan tuduhan si ustaz. Karenanya, dia menyayangkan apa yang dilakukan Atta Halilintar.
"Tadinya saya nggak mau komentar, tapi begitu saya lihat Atta Halilintar mempermainkan salat, masyaAllah nauzubillah harusnya kamu bersyukur atas nikmat Allah yang berikan, kok kamu dari keluarga muslim tapi kok kamu permainkan agama," kata Dorce di dalam video tersebut.
Dorce kemudian menyinggung gerakan Atta Halilintar di dalam video yang dinilai melecehkan salat. Tak lupa, dia juga mengingatkan tentang murka Tuhan atas perbuatannya.
Baca Juga: Tuduhan Penistaan Agama, Atta Halilintar : Video Dipotong untuk Menyerang
"Ingat Atta jangan sampai Allah murka, Allah ambil nikmatnya dari kamu, jangan mempermainkan salat, nggak boleh, ingat," kata Dorce.
Video ini langsung ditanggapi oleh warganet. Sebagian besar warganet justru membela Atta Halilintar.
Mereka menyarankan agar Dorce Gamalama lebih dulu melihat video asli secara utuh sebelum memberi komentar.
"Sebelum berkomentar, ada baiknya untuk tabayyun terlebih dahulu," komentar shmily.hd.
Baca Juga: Atta Halilintar Dipolisikan dan 3 Berita Populer Lainnya
"Waalaikumsalam.. Maaf bundaa, itu cuman contoh cara solat "TIDAK BENAR" DAN "YG BENAR" .. Hanya mengedukasi.. Bagaimana cara solat yang benar dan yang tidak benar," timpal snaaa92_.
"Alangkah baiknya bundaa lihat dicannel youtube genhalilintar itu kan udah jelas larangan solat yang nggak boleh dilakukan," komentar dianwlndr99.
"Bun alangkah baik nya coba dilihat dulu dan dicermati judul dan video fullnya, jangan hanya sepenggal saja karena zaman sekarang banyak orang-orang sebar berita dan menerima tanpa melihat keseluruhannya dan lihat juga video klarifikasi dari mereka #saran maaf jika ada kata-kata saya salah,,trims," komentar dwie_soleha.
Sebelumnya, Atta Halilintar dan adik-adiknya juga telah berikan klarifikasi. Mereka menyebut video yang beredar saat ini sudah dipotong sehingga menghilangan konteks sesungguhnya.
Padahal, video dibuat dengan tujuan edukasi mengenai hal-hal yang tak boleh dilakukan dalam salat.