Suara.com - Marsha Chikita Fawzi alias Chiki Fawzi awalnya dikenal sebagai seorang animator. Tapi sekarang, label artis pelan-pelan melekat pada sosok anak bungsu pasangan artis Ikang Fauzi dan Marissa Haque itu.
Bukan cuma bermusik, Chiki Fawzi juga mulai merambah dunia akting. Film 99 Nama Cinta jadi film pertama perempuan kelahiran Jakarta 30 tahun silam itu.
Seperti pribahasa buah jatuh tak jauh dari pohonnya, Chiki Fawzi mempunyai banyak talenta dalam dunia seni seperti kedua orang tuanya.
Selain berbakat, Chiki Fawzi juga mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Berbagai kegiatan sosial diikutinya untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.
Baca Juga: Interview: Marissa Anita, Antara Aktris dan Jurnalis
SUARA.com belum lama ini berkesempatan berbincang dengan Chiki Fauwi tentang dunia hiburan yang baru diselami. Penasaran seperti apa wawancaranya? Simak berikut ini:
Sekarang selain bermusik, main film juga ya?
Iya, jadi ketika catch up peran ini, itu kayak sesuai dengan aku, guru kesenian. Karena kesenian itu memang hal yang akrab banget sama aku. Dan aku juga alhamdulillah jadi relawan pengajar di gerakan-gerakan Indonesia mengajar dan lain sebagainya. Jadi kayak hal-hal kayak gitu sudah akrab banget di aku. Jadi ketika aku berperan, alhamdulillah sedikit memberi kejujuran dalam peran yang diperankan.
Memang sudah lama ingin bintangi film?
Ini nggak sengaja sih. Saya itu nggak pernah iming-iming buat jadi artis. Main film pun asli nggak pernah kebayang. Ini tiba-tiba kemarin setelah mengisi di muslim traveler Net Tv 2 tahun, sebelum itu juga Net juga jadiin saya host, sebelumnya saya itu narasumber di lentera Indonesia untuk pelatihan guru di Nusa Tenggara Timur (NTT). Semua itu terjadi nggak sengaja, saya nggak pernah iming dapat spotlight gitu. Makanya saya bingung, ada kamera, ada lampu (media). Cuman jalanin aja, kenapa nggak buat nyambung hidup.
Baca Juga: Interview: Dian Sidik Sampai Tahu Cara Wiranto Menarik Napas
Akting jadi tantangan buat kamu?
Oh pasti, karena ini bener-bener dunia yang baru buat aku. Cuma alhamdulillah aku main sama orang-orang yang helpfull banget. Kayak waktu reading sama Susan gitu, maksudnya kita tau lah susah filmnya kuntilanak, semuanya. Terus pertama kali ketemu Susan Reading bareng, terus dapet insight yang banyak, gimana cara dia maim film dan sinetron yang wow gitu. Terus main sama Acha, dia itu sampai WhatsApp aku cara akting bagaimana. Terus pemain yang lainnya juga jadi itu kayak, lama-lama berusaha memantaskan diri dan akhirnya bisa ngejalin peran dengan benar.
Ini film pertama?
Iya film pertama.
Sudah ada tawaran main film lain?
Nggak, belum. Kemarin sih sempat main web series tiba-tiba langsung, namanya Tikungan Ta'aruf.
Berbeda ketika main di web series dan film?
Beda pastinya. Tantangannya juga beda banget.
Oh iya terus kesibukan di dunia musik masih jalan?
Iya, aku baru rilis. Judulnya Belukar Dunia, karena aku indie banget.
Inspirasi lagu dari mana?
Aku buat lagu Belukar Dunia single terakhir aku. Itu salah satunya aku terinspirasi pas aku ngebolang ke plosok dengan gerakan pendidikan, gerakan kemanusiaan, dompet duafa, Indonesia mengajar dan lain sebagainya. Di sana itu aku ketemu orang yang hidupnya susah banget tapi tetap memberikan manfaat dan kebaikan untuk lingkungan sekitar. Makanya aku bikin lagu judulnya Belukar Dunia. Itu esensinya orang jiwanya sehat adalah harus memberi manfaat, kebaikan atau apapun buat orang-orang yang membutuhkan. Karena aku pernah baca buku psikologi.
Sampai sekarang masih nyanyi indie?
Masih. Saya pernah ditawarin lebel tapi diatur. Saya itu lebih, saya kan bukan punyanyi yang bagus banget gitu kan. Saya itu lebih suka bikin lagu makanya saya bikin, tapi saya bawain sendiri dan itu bisa saya bawakan dengan lagu indie. Kalau label kan nggak bisa.
Indie itu sebenarnya gimana sih?
Seru banget, indie semuanya blend in. Semua warna musik campur saya ngerasa ini lagi seru-serunya.
Tantangan bermusik indie?
Tantangannya semakin banyak musik yang bagus kita harus semakin kreatif dan berkarya terus.
Bagaimana jika orang mengenal kamu sebagai anak artis, bukan dari karyamu?
Jalanin aja, emang Allah ngasih saya jadi anak artis. Memang apa yang diharapkan? Bersyukur aja. Kalau saya ngerasa bersyukur aja Allah udah ngasih itu syukurin. Orang mau bilang apa itu nggak ngaruh sama hidup saya. Yang penting saya terus berkarya, tidak ngerasa di atas, tidak merasa dikelilingi banyak kemewahan dan sebagainya. Jadi I don't feel like I'm having a problem with it.
Toh ibu ayah saya juga mendidik saya dengan keserhanaan banget ya buat orang yang baru kenal kami sekeluarga. Jadi saya nggak pernah ngerasa eksklusif juga sih dengan hal itu. Memang kenyataan nya saya anak artis kak dan saya bersyukur allah ngasih saya kedua orang tua seperti itu