Suara.com - Perjalanan karier grup musik Seventeen akhirnya diangkat ke layar lebar. Film yang mengusung konsep drama dokumenter itu diberi judul, Kemarin.
Menurut sang vokalis, Riefian Fajarsyah alias Ifan, awalnya film tersebut dibuat untuk mengenang 20 tahun Seventeen berkarya.
"Sebelum kejadian tsunami itu, sebenarnya kita berempat memutuskan bikin film dokumenter untuk mengenang 20 tahun Seventeen pada 20 januari 2019. Karena kita punya footage video dari awal karier. Tapi kita malah mengalami musibah sebulan sebelumnya," ujar Ifan Seventeen di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2019).
Baca Juga: Sempat Berseteru, Ifan Seventeen dan Juliana Moechtar Akhirnya Berdamai
Pada 22 Desember 2018, seluruh personel Seventeen kecuali Ifan diketahui meninggal dunia saat tsunami menerjang Tanjung Lesung, Banten. Mereka adalah Bani (bass), Herman (gitar) dan Andi (drum).
Dari situlah konsep film dokumenter Seventeen berubah. Kali ini sang sutradara, Upie Guava bilang film Kemarin akan memperlihatkan perjalanan Seventeen dari awal meniti karier hingga pasca-tsunami.
Terhitung ada 55 jam footage yang berhasil dikumpulkan termasuk video detik-detik tsunami terjadi saat Seventeen manggung di Tanjung Lesung.
"Titik awal pembuatan film ini kan dokumenter. Jadi banyak ngobrol sama Ifan dan yang survive di kejadian itu. Kalau membayangkan mereka saat itu banyak emosi yang saya rasa tidak cukup. Makanya perlu ada reka adegan di laut supaya tahu rasanya gimana ifan dua jam survive di laut. Reka adegannya itu saja sih," kata Upie Guava.
"Tapi tetap satu lagi titik terpenting itu adalah sehabis tsunami gimana ifan dan para istri personel lainnya menjalani hidup. Ini aspek menarik yang akan ditampilkan," sambungnya lagi.
Baca Juga: Soal Isu Nikahi Citra Monica, Ifan Seventeen : Astagfirullah
Tak cuma itu, Ifan Seventeen pun sebetulnya cukup emosional ketika tahu kalau kumpulan video para personel Seventeen akan ditayangkan di bioskop.