Infografis
Suara.com - Beberapa hari terakhir, Wulan Guritno terlihat rajin mengunggah foto tengah berlibur di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Wulan sepertinya tengah berlibur bersama geng perempuannya.
Wulan Guritno misalnya, mengunggah foto tengah berada di Danau Waikuri Sumba. Di situ, Wulan bersama teman-teman perempuannya terlihat asyik berpose di pinggir danau sambil mengenakan bikini.
![Wulan Guritno di Air terjun Matayangu [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/10/16/24498-wulan-guritno-di-air-terjun-matayangu-instagram.jpg)
Yang terbaru, Wulan Guritno mengunggah tiga buah foto tengah berada di Air Terjun Matayangu di Sumba. Air terjun tersebut terlihat sangat indah, dengan airnya yang berwarna biru kehijauan.
Di salah satu foto, Wulan Guritno berpose sambil membelakangi kamera. Kedua tangannya diangkat, seakan menggambarakan kalau istri Adilla Dimitri terlihat sangat senang akan keindahan alam yang tengah ia pandangi.
Baca Juga: Wulan Guritno Merasa Tidak Aman Tinggal di Jakarta, Kenapa?
Dalam foto itu, Wulan Guritno menegenakan bikini berwarna hitam, dan celana pendek berwarna hijau bergaris unggu.
Di situ, aktris 38 tahun itu pun meceritakan sulitnya medan yang harus ia hadapi untuk sampai ke Air Terjun Matayangu.
"Setelah trekking hiking kurang lebih 1,5 jam di medan yang bisa di bilang lumayan paling berat di Sumba Barat sampailah kita di spot ini. Langsung nyemplung dan berenang. Magis banget air juga suasana nya," tulis Wulan Guritno.
Wulan Guritno pun menceritakan lika-liku menuju air terjun, bersama delapan rekan perempuan lainnya.
"Spot ini tidak masuk peta dinas pariwisata dan tur-tur karena medannya. Kami sembilan cewek sok tahu tanpa tahu medan dan cerita mitos di balik waterfall ini memaksa," ungkap Wulan Guritno.
Baca Juga: Wulan Guritno Sebut Kasus Penusukan Wiranto Harus Didalami
"Kalau di suruh mengulang sekarang mungkin mikir lagi, anak tiga shay. But hey nggak nyangka dengan keterbatasan kita ada yang tidak olahraga, pakai sandal, kejerembab di sungai, kepleset, merosot, zikir sepanjang perjalanan. Bahaya memang, but we did it dan banyak belajar dari journey ini. Arti saling bahu membahu one for all, all for one. Terima kasih Allah dan alam atas perlindungannya dan memberi kita ijin untuk succeed," tutur Wulan Guritno.
