Suara.com - Lama tak terlihat di layar kaca, artis remaja Gilbert Marciano si pemeran Jason di sinetron Inikah Rasanya kembali dengan imej baru.
Bukan lagi sebagai bintang sinetron, Gilbert yang terkenal dengan kumis tipisnya itu muncul di TV sebagai pengacara. Lelaki berusia 31 tahun ini menjadi kuasa hukum DJ seksi Dinar Candy.
Tak banyak yang tahu, Gilbert Marciano ternyata seorang Sarjana Hukum. Dia mengaku memang sudah lama tertarik menjadi seorang advokat.
Reporter SUARA.com belum lama ini sempat mewawancarai Gilbert Marciano ihwal metamorfosa dirinya hingga menjadi seorang advokat. Penasaran seperti apa wawancaranya? Simak berikut ini:
Baca Juga: Interview: Siva Aprilia yang Kadung Ditempel Imej Seksi
Sibuk apa sekarang?
Memang kesibukan sekarang di dunia entertainment lebih sedikit. Karena semenjak saya berprofesi sebagai advokat lebih banyak berkecimpung di dunia profesi saya. Yang di mana sekarang kalau berbicara entertainment, itu kan darah yang mengalir di tubuh saya sekian belas tahun nggak bisa lepas. Itu tetap jadi bagian dari hidup saya sebagai hobi.
Terakhir main sinetron kapan?
Terakhir kalau sinetron itu tahun 2015 atau 2016, saya aja lupa.
Mulai kapan geluti profesi pengacara?
Baca Juga: Interview: Babak Baru Kehidupan Roger Danuarta dan Cut Meyriska
Mulai terjun ke dunia hukum ini mulai tahun 2014, itu saya masih ikut sama orang. Sampai akhirnya di 2016 saya mulai buka kantor sendiri dan sampai sekarang. Berdiri sendiri sekarang dibantu dengan partner saya tentunya.
Memang suka dengan dunia hukum ya?
Waktu kuliah 2006 kan, itu saya ambil sarjana hukum. Jadi passion memang di dunia hukum. Berbicara passion banyak, passion saya juga di dunia entertainment, aktor itu passion juga juga. Cuman ada satu pilihan hidup, kita life circle. Life circle ini kan ada saatnya orang starting, sampai akhirnya decline lagi. Kalau di dunia entertainment saya tidak meninggalkan, saya sempat dari titik start sampai titik start, sebelum saya sampai titik decline, saya harus punya plan. Baik itu plan A, B, dan seterusnya.
Ini adalah bagian dari plan saya yang memang sebelumnya sudah saya geluti dengan saya berkuliah untuk mengambil sarjana hukum ini.
Setelah geluti dunia advokat rindu dengan dunia artis nggak?
Kalau dibilang kangen, saya sangat kangen di dunia entertainment. Ibaratnya itu sudah darah, ngalir. Dari tahun 2000 saya mulai di dunia entertainment mulai syuting. Kadang kalau ngeliat orang syuting saya ada rasa "aduh pengen syuting", rasa kangen itu ada.
Selama ini, klien yang Anda tangani ingat kalau Anda si Jason di sinetron Inikah Rasanya?
Ada, banyak. Ternyata mereka masih mengenal saya. "Aduh pengacara saya dulunya artis nih" gitu katanya. Memang tidak bisa dihilangkan, melekat. Walaupun sekarang saya bukan sebut itu sebuah profesi, tapi hobi saya.
Kalau saya menghilangkan kata artis, berarti saya menghilangkan separuh hidup saya yang pernah saya jalani. Saya tetap harus mengakui dulu saya bergelut mencari nafkah di dunia entertainment.
Apa perbedaan yang Anda rasakan saat jadi artis dan pengacara?
Kalau berbicara kesibukan pasti berbeda. Karena apa yang kerjakan berbeda. Tapi untuk tanggung jawab saya berusaha semua yang saya kerjakan didasari dengan tanggung jawab. Apapun pekerjaannya saya nikmati dengan tanggung jawab walaupun ketika masuk dunia baru pasti punya tuntutan baru, kita harus beradaptasi. Wajar saya punya kesulitan di awal, tapi untuk saat ini mungkin semuanya sudah menjadi bagian daripada hidup saya.
Terus lebih nyaman jadi artis atau advokat nih?
Nyamannya beda, ini yang asik. Ketika saya menjalankan profesi sebagai advokat saya punya rasa kenyamanan ketika saya bisa share menolong orang, share ilmu saya, lalu ada yang saya pelajari bisa saya terapkan untuk menjadi seorang pembela.
Ketika saya di entertainment, syuting, itu punya kenikmatan yang berbeda. Saya seperti masuk lagi ke dunia "oh gue artis ternyata". Walaupun sebetulnya sekarang banyak artis-artis yang baru punya talenta, justru saya bangga. Sebelumnya saya pernah lebih dulu merasakan di titik itu.
Sekarang lebih ingin dikenal sebagai artis atau advokat?
Itu berjalan seiringan, karena pribadinya tetap satu. Ketika orang bertemu saya menjadi seorang advokat, mereka melihat saya tetap artis. Ketika saya menjalani profesi sebagai artis, orang juga sudah tahu saya advokat. Jadi bagaimana saya bisa menyikapi diri, menempatkan diri, di mana saya bisa menjadi seorang artis dan advokat. Tidak bisa ketika saya syuting ngerasa sebagai advokat. Ketika saya jadi advoka "saya artis loh" nggak bisa gitu. Jadi saya berusaha untuk cepat dalam beradaptasi, harus menyikapi diri sendiri.
Apakah ada keinginan melepas imej Jason di diri Anda?
Saya tidak perlu meninggalkan imej, apa yang perlu saya tinggalkan? Karena kalau saya tinggalkan, saya memunafikkan diri sendiri. Jadi biarkan orang tetap menilai, biarkan bagaimana pemikiran mereka saya ini seperti siapa. Seperti yang bilang, ketika klien saya artis, saya tetap sebagai kuasa hukumnya. Ketika saya advokat, ketika saya berbicara pasti berbeda. Walaupun dia tahu imej saya dulunya sebagai Jason. Tapi senang kalau diingat orang, berarti karya kita dikenang sama orang.