Suara.com - Starvision Plus menghadirkan pertunjukan Jaran Kepang atau Kuda Lumping di tengah-tengah press screening film horor Lampor Keranda Terbang, Kamis (3/10/2019).
Produser Chand Parwez Servia mengatakan, penampilan Jaran Kepang guna memperlihatkan kearifan budaya lokal yang ada di dalam film Lampor Keranda Terbang.
"Kita hadirkan Jaran Kepang, kesurupan ada, kita ingin bawa, ini sebuah kearifan lokal dan kisah horor nyata," kata Chand Parwez saat konferensi pers di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (3/10/2019).
Bahkan pemain Jaran Kepang tersebut didatangkan langusng dari Temanggung, lokasi syuting film Lampor Keranda Terbang.
Baca Juga: Lampor Keranda Terbang, Film Horor Berbau Kearifan Lokal
"Jaran kepang datang dari temanggung, ingin menyampaikan kearifan lokal," ujarnya.
Sementara, sutradara Guntur Soeharjanto mengaku takut saat pertunjukan Jaran Kepang dimulai. Sebab, dia teringat masa kecilnya dulu.
"Hari ini saya degdegan banget, saya teringat masa kecil saya, di Temanggung. Dulu saya dihantui Lampor," kata Guntur.
Guntur langsung teringat kenangan masa kecilnya saat dihantui Lampor. Ketika Magrib tiba, dia bersama warga Temanggung selalu merasa was-was.
Baca Juga: Main Film Horor, Luna Maya Belum Dapat Pengalaman Mistis
"Kalau habis magrib harus pulang kalau nggak digondol lampor. Ada keranda terbang, diambil orang, ada yang mati, hilang, itu tahun 85an dan kental sekali dengan mistis," kenangnya.
Meski tak pernah secara langsung melihat sosok Lampor, Guntur sempat mendengar suara hantu tersebut.
"Saya denger suaranya iya, Welwo welwo, dijawil dan digowo. Banyak versi dari Lampor," ujarnya.