Suara.com - Marcella Zalianty turut mengomentari demo mahasiwa di Gedung DPR selama tiga hari terakhir. Perempuan 39 tahun itu menyayangkan adanya aksi baku hantam antara mahasiswa dan aparat kepolisian.
Menurutnya dalam aksi anarkis itu, kedua belah pihak akan dirugikan. Marcella Zalianty berharap dengan adanya kejadian ini akan ada kebijakan
baru guna meminimalisir kekerasan fisik.
"Saya pikir ini perlu ada kebijakan tersendiri untuk di mediasikan agar hal-hal yang sifatnya ada resiko terhadap fisik, membahayakan jiwa atau raga masyarakat juga dijaminkan," kata Marcella Zalianty, saat ditemui di kawasan Wijaya, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2019).
Istri mantan pembalap Ananda Mikola ini percaya bahwa aksi protes mahasiswa itu hanya untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. Seharusnya kata dia, polisi melindungi mahasiswa itu sebagaimana profesi mereka.
Baca Juga: Tak Disangka Marcella Zalianty di Balik Lahirnya Bioskop Rakyat Jakarta
"Pasti yang mereka (mahasiswa) mau pasti baik. Peran aparat tidak hanya melindungi aparatur negara tapi juga melindungi masyarakat," ucap Marcella Zalianty.
Kakak Olivia Zalianty ini mengimbau para mahasiswa agar dapat menahan diri dalam menyampaikan inspirasi mereka. Sehingga tidak ada lagi aksi baku hantam yang dapat membahayakan nyawa seseorang.
Dia berharap kejadian ini dapat diselesaikan secara baik-baik tanpa merugikan sebelah pihak.
"Saya berharap ini ada jalan tengah yang baik untuk semua pihak. Mudah-mudahan para pendemo atau para penyampai aspirasi ini tetap bisa menahan diri untuk bisa mencapai menyampaikan aspirasinya dengan penuh integritas, dengan baik lah sehingga jangan sampai membahayakan jiwanya juga," tutur Marcella Zalianty.
Seperti yang diketahui, salah satu peserta demo mahasiswa dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Faizal Amir sempat koma karena luka pendarahan di otak akibat bentrok saat melakukan aksi protes di Gedung DPR RI pada Selasa (24/9/2019).
Baca Juga: Tumor Otak, Anak Marcella Zalianty Masih Dirawat di Singapura