Suara.com - Ananda Omesh turut menanggapi aksi demontrasi yang dilakukan oleh mahasiswa di sejumlah daerah termasuk di Gedung DPR/MPR RI Jakarta Pusat sejak Selasa (24/9/2019).
"Saya pribadi karena di Jakarta, kemarin sempet lihat iring-iringan mahasiswa yang menuju DPR. Saya juga membaca berita di beberapa daerah seperti Gejayan memanggil. Terus ada juga saudara dan adik-adik saya di Bandung," kata Ananda Omesh, ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan.
"Ini pergerakan yang menurut saya harus diapresiasi. Karena ini aspirasi masyarakat. Karena mahasiswa bagian dari masyarakat, termasuk saya. Pasti teman-teman ini mengaspirasikan kegundahan kegundahan yang ada di masyarakat," sambungnya lagi.
Baca Juga: Soal RKUHP, Omesh : Kalau Tidak Berpihak ke Rakyat, Saya Sedih!
Lelaki 33 tahun ini pun berharap tuntutan para mahasiswa soal penolakan terhadap sejumlah Rancangan Undang Undang (RUU) didengar pemerintah.
"Intinya adalah berkomunikasi. Semoga dari pemerintah, dan DPR juga ini menjadi tempat bermusyawarah supaya menemukan jalan tengah dan jalan terbaik untuk bangsa," ucap Omesh.
Seperti diketahui, ada tujuh poin menjadi tuntutan mahasiswa. Di antaranya menolak RKUHP, RUU Pertambangan Minerba, RUU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan, dan RUU Ketenegakerjaan.
Lalu, mahasiswa juga mendesak pembatalan UU KPK dan UU SDA. Mahasiswa juga menuntut agar RUU PKS dan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga segera disahkan.
Selain itu, mahasiswa juga meminta pimpinan KPK terpilih periode 2019 – 2023 dibatalkan karena dianggap bermasalah. Tak hanya itu, mereka juga mendesak agar TNI dan Polri tidak menduduki jabatan-jabatan sipil.
Baca Juga: Ananda Omesh Ungkap Kenangannya dengan BJ Habibie