Suara.com - Band NOAH memilih sesuatu yang berbeda demi menyelesaikan album terbarunya 'Keterkaitan Keterikatan'. Ariel, Lukman, dan David memilih melalukan kreatifitas di tengah lautan dengan menggunakan kapal Phinisi Cheng Ho.
Selama tujuh hari para perseonel NOAH berada di lautan. Namun Ariel cs pernah merasakan kepayahan akibat cuaca buruk.
"Sempat terombang ambing di kapal 7 hari, karena ada kendala cuaca. Akhirnya kita bersandar di deket pulau yang lebih tenang," kata David saat dijumpai di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Kamis (12/9/2019).
Baca Juga: Band Noah Tampil Tanpa Uki di Konser Ramadan, Resmi Keluar?
Bahkan pentola NOAH, Ariel mabuk laut karena gelombang besar akibat cuaca buruk.
"Sempat mabuk laut, salah tentuin tanggal waktu itu, kita dengan ide di kapal di tengah laut lepas nggak ada apa-apa tenang, jadi pas tanggal satu itu tanggal-tanggalnya badai, jadi dilautan kita terombang ambing dan sempet pada mabuk laut," ungkap Ariel.
Karena tidak tahan para personel NOAH meminta kapten menyandarkan kapal di sebah pulau.
"Kita kabur dulu di satu pulau, kita diam di sana, pulaunya diam kitanya masih goyang," sambung mantan kekasih Sophia Latjuba ini.
Setelah empat hari berlalu mereka pun kembali ke laut mencari lokasi yang ombaknya tidak terlalu tinggi.
Baca Juga: Alasan Band NOAH Terima Tawaran Kerja saat Ramadan
"Jadi 4 hari berikutnya kita cari tempat yang lebih tenang yaitu udah sempet hilang 3 hari tuh, terus saat kapal goyang alat-alatnya sempet goyang beberapa jatuh juga," ucap Ariel.