Suara.com - Melanie Subono mengungkap detik-detik kepergian BJ Habibie untuk selama-lamanya. Dia bilang almarhum wafat diiringi doa dari keluarga.
"Aku dari pagi. Lewat pukul 6 sore lebih sedikit ada di ruangan bersama keluarga, Eyang pergi dengan tenang. Di situ keluarga semuanya ada, keluarga lengkap. Kepergiannya kami iringi doa," ujar Melanie Subono di rumah duka di kasasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2019) malam.
Meskipun begitu, perempuan 42 tahun ini mengaku sudah ikhlas dengan kepergian Eyangnya itu.
Baca Juga: Di Sebelah Istri, Ini Rute Iring-iringan Pemakaman Habibie di TMP Kalibata
"Dan saya sejujurnya lega dan happy sih kebayang di otak gue Eyang lagi sama Eyang Ainun. Jadilah Habibie dan Ainun bersatu lagi. Happy-lah sekarang mereka sudah happy," kata Melanie Subono sembari berkaca-kaca.
Terakhir, Melanie Subono juga sempat membocorkan pesan dari almarhum. Dia bilang BJ Habibie memintanya agar tetap menjadi pemberontak.
"Waktu itu gue pulang dari luar kota, terus dicariin Eyang. Gue tanya, 'Kenapa Eyang?' Eyang cuma bilang, 'Kamu terus yah jadi pemberontak, kamu harus begitu yah karena Indonesia orang yang hebat. Kamu terus yah jadi pemberontak yang hebat," sambung Melanie Subono.
Sebagaimana diketahui, presiden ke-3 RI, BJ Habibie meninggal dunia, di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019) sekira pukul 18.05 WIB
Baca Juga: BJ Habibie Meninggal, Melanie Subono : Saya Ada di Sampingnya