Interview: The Spouse, Pasutri Ikonik Spesialis OST Film

Yazir FaroukIsmail Suara.Com
Minggu, 08 September 2019 | 11:42 WIB
Interview: The Spouse, Pasutri Ikonik Spesialis OST Film
The Spouse [Instagram/aimeesaras]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sukses membuat soundtrack film Pengabdi Setan, Kelam Malam, nama duo The Spouse makin dikenal. The Spouse adalah duo yang dihuni oleh Aimee Saras (vokal) dan suaminya, Tony Merle "The Brandals" (gitar).

Aimee dan Tony disatukan sebagai duo pembuat OST film oleh sutradara Joko Anwar. Waktu itu, Joko mau meluncurkan film A Copy of My Mind.

Hasil kolaborasi pertama mereka bikin puas Joko Anwar. Musik dengan nuansa era 60-an terlahir sesuai dengan permintaan sang sutradara.

Dari situ, The Spouse jadi mesin pembuat OST film yang patut diperhitungkan. Gaya musik ikonik mereka jadi andalannya.

Baca Juga: Interview: Jatuh Bangun Dimas Aditya di Panggung Hiburan

Terus mengasah kemampuan, Aimee Saras kini tak hanya bernyanyi saja. Dia mulai ikut membintangi film.

SUARA.com belum lama ini sempat mewawancarai Aimee secara eksklusif di sela-sela promo film Bridezilla. Kami bertanya tentang kesibukannya saat ini sebagai pemain film dan tentu saja tentang masa depan The Spouse.

Penasaran? Simak wawancaranya berikut ini:

Wow, kamu sekarang main film?

Sebenarnya kalau dibilang lebih seneng main film, nggak. Kan memang dasarnya saya dari teater musical. Jadi memang berkesinambungan. Penyanyi, akting, dan menari.

Baca Juga: Interview: Wika Salim Jadi Pendamping Tukul Arwana

Jadi momentum apa yang membuat Aime Saras mau main film?

Kebetulan ini perannya pas dan juga timnya sudah saya kenal juga. Jadi why not memulai lagi di film. Ternyata suka juga.

Sebelum ini sudah dapat tawaran main film?

Sebelumnya suka ada. Saya itu tipenya kalau sudah satu fokus dulu. Tapi sekarang karena sudah di film kenapa juga berkesinambungan. Makanya saya suka mengisi soundtrack juga. Jadi selama masih dalam satu aliran, kecuali dancing saya mungkin sudah tidak lagi. Kalau film sebenarnya dari dulu sudah tertarik tapi belum ketemu sama waktu dan momennya sih.

Jadi ini film ke berapa yang kamu bintangi?

Jadi ini film ke dua untuk tahun ini. Kemarin juga sempat rilis Mantan Manten sama PH Visinema Pictures.

Jadi lebih enak mana nih, main film atau bikin soundtrack film bersama The Spouse?

Balik lagi, seorang seniman tidak bisa memilih mana seneng mana lebih enak mana. Semua ada porsi masing-masing. Jadi saya kira kalau misalnya teater, musik, akting, sama nyanyikan berkesinambungan dan kalau itu doubel tu. Gitu juga nyanyi kan dobel antara nyanyi dan akting. Kalau ini kan (main film) tantangannya buat saya memerankan tanpa menyanyi.

Usia main film, tawaran bikin soundtrack bagaimana?

Kebetulan lagi ya ada momentnya. Tapi karena itu proyek The Spouse. Sebenarnya The Spouse itu mempertemukan saya dengan suami saya dengan genre mengkombinasikan genre kita berdua. Tapi bukan kita yang bikin untuk filmnya, tapi dari filmnya yang akhirnya bikin kita jadi.

Bagaimana akhirnya The Spouse terbentuk dan jadi spesialis pembuat OST film?

Awalnya iseng-iseng tapi kenapa nggak (dibikin) karena saya suka di tahun 40-50an, suami saya di tahun 60-70 an. Jadi kenapa nggak 'Ok' di tengah kayak ada musik di tahun 50-an ada 60-an dan ada sedikit influence dari (musik) Indonesia lama.

Apa sih tantangan bikin OST film?

Memang kalau soundtrack mirip ada aktingnya juga. Karena kita nyanyi bukan hanya untuk penonton tapi kita nyanyi berdasar atas scene di dalam film itu. Kadang tantangan aku nggak boleh lihat hasil editan filmnya dulu.

Sulit ya bikin soundtrack film?

Kalau misalnya kesulitan kita lebih ke tantangan. Pada akhirnya lagunya disetujui dari film creatornya atau sutradaranya atau produsernya. Jadi bukan semaunya kita.

Terus ada rencana The Spouse bikin album?

Untuk sekarang kita mengumpulkan aja dulu karena kan berdasarkan film. Kita nggak bakal tahu apakah dikumpulkan menjadi satu album, kita belum tahu. Tapi kita sih pingin.

Bener nggak The Spouse bakal merilis lagu kalau ada tawaran soundtrack saja?

Iya. Hanya untuk soundtrack film. Dan biasanya tergantung dari tim filmnya. Jadi kita menunggu film sudah jadi scene-nya sudah jelas baru kita bikin sesuai dengan film tersebut.

The Spouse bakal terus mengusung warna musik seperti Kelam Malam?

Kalau dilihat dari benang merahnya, ada irama nusantara, Indonesia lama, sama tahun 60-an sedikit. Ciri khas itu pasti kita pertahankan. Eranya memang biar aware juga. Soalnya suka ada kesulitan untuk menggunakan lagu lama karena masalah izin. Jadi kenapa nggak kita bisa bikin juga dan membuat generasi sekarang lebih aware 'Lagu Indonesia ternyata bisa dibikin seperti ini'.‎

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI