Suara.com - Terpidana kasus narkoba artis Roro Fitria bersyukur mendapat remisi tiga bulan di Hari Kemerdekaan RI ke-74 pada Agustus lalu.
Kendati begitu, Roro Fitria tak ingin menjalani sisa masa hukumannya selama 25 bulan di dalam penjara. Dia terus melakukan upaya hukum agar hukumannya diringankan.
Terbaru, Roro Fitria ajukan Peninjauan Kembali (PK). Dia menilai vonis 4 tahun penjara dan denda Rp 800 juta oleh majelis hakim PN Jakarta Selatan terlalu berat. Dalam putusan tersebut, Roro divonis sebagai pengedar narkoba.
Baca Juga: Tak Ingin Terpuruk, Roro Fitria Ikuti Semua Kegiatan di Penjara
"Sebelumnya terbukti Pasal 112, menguasai. Menguasai itu tujuannya adalah untuk digunakan. Jadi, menurut kami pasal 127 yang tepat digunakan," kata kuasa hukum Roro Fitria, Fedhli Faisal usai jalani sidang perdana PK di PN Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019).
Roro Fitria pun berharap agar mendapat angin segar atas PK yang diajukan. Setidaknya, dia memohon agar dikenakan pasal 127 KUHP.
"Saya meminta kebijaksanaan yang mulia untuk bisa meninjau kembali kasus hukum saya. Saya sudah sangat berat hidup di penjara, 1 tahun 8 bulan hidup di penjara bukan waktu yang sebentar bagi saya. Jadi sakit-sakit sekali," ujar Roro.