Suara.com - Is Pusakat tampil menghibur para penumpang Railink atau kereta menuju bandara Soekarno-Hatta. Mantan vokalis Payung Teduh itu pun teringat masa-masa jadi pengamen.
Saat menghibur para penumpang Railink, lelaki berdarah Bugis itu sempat ditegur karena berisik. Namun setelah penonton sadar yang bernyanyi adalah Is Pusakat, pemilik nama asli Mohammad Istiqomah Djamad itu pun langsung disambut antusias penonton.
"Seru sih pada nyanyi semua. Awalnya ditegur berisik tapi ujung-ujungnya nyanyi juga," kata Is Pusakata di acara konfrensi pers Railink Jazz 2019 di Stasiun BNI City, kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (1/9/2019).
Baca Juga: Meriahkan Prambanan Jazz 2019, Is Pusakata Bocorkan Soal Album Pertama
Saat bernyanyi di dalam kereta, Is Pusakata teringat masa lalunya saat mengamen di dalam kereta. Pelantun "Akad" itu mengakui, mengamen dilakukan untuk bertahan hidup di Jakarta pada 2002 lalu.
"Saya dulu waktu zaman kereta masih bebas-bebasnya, saya memang pengamen. Zaman kuliah di Depok saya ngamen dari Citayam sampai Kalibata buat bayar kosan. Jadi sangat senang ketika sekarang sudah berubah wajah, jadi seperti nostalgia," ungkap Is Pusakata.
Saat tiu, Is Pusakata mengaku tidak pernah membeli tiket kereta. Bahkan main kucing-kucingan saat melihat masinis kereta.
"Inget lah. Maksudnya bukan dikejar sih. Cuma orang ngakalin menghindari petugas saat pemeriksaan tiket, bisa kita akalin," ujar Is Pusakata.
Menurut Is Pusakata, kereta di zaman sekarang dengan dulu sangat berbeda. Dahulu dia bebas untuk masuk ke stasiun dan langsung naik kereta karena jarang ada petugas.
Baca Juga: Rossa Gandeng Is Pusakata di Java Jazz Festival 2019
"Kalau sekarang sudah nggak bisa lagi. Dulu naik-naik aja kan, nggak ada pintu, nggak ada petugas juga. Kalau sekrang kan nggak bisa," tutur Is Pusakata.