Suara.com - Saat ini berbagai jenis zat aditif seperti salah satunya penambah oktan bisa ditemukan dengan mudah di pasaran. Menambahkan zat aditif ini cukup banyak dilakukan oleh pengguna kendaraan bermotor dengan tujuan untuk bisa meningkatkan oktan pada BBM kendaraannya.
Namun amankah jika zat aditif dicampurkan ke BBM? Mengutip laman Suzuki Indonesia, penambahan zat aditif sangat tidak dianjurkan.
Sebab bukan tidak mungkin, penambahan ini justru bisa berimbas kepada penurunan performa mesin kendaraan. Penambahan zat aditif ini bisa menimbulkan efek yang negatif, sebab tidak hanya sebagai bahan bakar, bensin juga berdampak kepada mesin kendaraan.
Efek negatif yang ditimbulkan sendiri bervariasi, tergantung pada formula yang digunakan oleh zat aditif tersebut. Tapi satu yang pasti, tidak ada perusahaan otomotif yang merekomendasikan zat aditif aftermarket tambahan digunakan pada kendaraan yang mereka produksi.
Baca Juga: Masuk Jalur Busway Berjamaah, Ulah Para Pemobil Ini Bikin Gerah
Sebelum dijual ke pasaran, produk bahan bakar sudah melalui proses uji laboratorium. Setiap bahan bakar mengandung kadar oktan berbeda-beda. Dikhawatirkan, fungsi yang ada pada bahan bakar akan hilang bila ditambahkan dengan zat aditif lainnya.
Perlu diingat bahwa semua perusahaan yang menyediakan bahan bakar kendaraan sudah membuat keseimbangan dalam formulasi bahan bakar, yang sudah dites dan membagikan manfaatnya kepada konsumen, tanpa ada efek yang bisa merusak kendaraan.
Bila dimasukkan produk aftermarket zat aditif ke dalam tangki bahan bakar, akan berisiko menyebabkan hal yang di luar dugaan yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan sekaligus bisa merusak garansi kendaraan.