Suara.com - Mandala Shoji mengaku merasa dijebak dalam kasus yang membuatnya terpenjara selama tiga bulan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II A Salemba, Jakarta Pusat. Dalam kasus itu, Mandala dituduh melakukan money politik saat Pemilu 2019.
Mandala Shoji mengaku bahwa ia sendiri tak paham dengan masalah yang memenjarakannya. Sang istri, Marida Deanova pun menyebut tak ada money politik seperti yang dituduhkan ke suami.
"Dia (Mandala) kan diundang ke acara orang, ada pembagian uang (dan kupon umrah), tapi itu kan nggak masuk unsur money politik. Makanya ketika dia tiba-tiba dimasukkan ke penjara ini nggak jelas. Bawaslu mengatakan dia ini money politik kan nggak masuk karena belum ada yang umrah," jelas Marida bersama Manda Shoji, ditemui di kawasan Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2019).
Baca Juga: 6 Bulan di Penjara, Mandala Shoji Hafal 5 Juz Alquran
Mandala Shoji saat itu disebut melanggar hukum karena membagikan kupon umrah saat maju sebagai calon legislatif DPR RI dari PAN.
Meski demikian, Mandala Shoji mengaku tak kapok ikut politik.
"Saya nggak kapok. Selama kita berusaha untuk bela kebenaran, berusaha untuk bela masyarakat, saya nggak akan pernah kapok," katanya menegaskan.
"Kalau kita berbuat salah terus kemudian kita dukung, baru kita malu, kita kan nggak melakukan apa-apa, apa yang kita malukan," pungkasnya.
Sebelumnya, Mandala Shoji harus mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Salemba, Jakarta Pusat atas kasus kampanye gelap yang dilakukannya pada Oktober 2018 lalu. Mandala Shoji sendiri telah bebas dari Rutan Salemba, pada 7 Agustus 2019.
Baca Juga: Mandala Shoji Satu Sel dengan Pembunuh Neneknya Sendiri