Suara.com - Sutradara Hanung Bramantyo mendapat tepuk tangan berdiri (standing ovation) dari para penonton usai penayangan perdana film Bumi Manusia di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (10/8/2019) dini hari.
Menurut Hanung Bramantyo, ini adalah kali pertama dirinya mendapat standing ovation. Karenanya, suami Adya Mecca ini merasa begitu terharu.
"Wah, baru pertama kali ini. Gila, (saya) dapat standing applaus. Tapi memang sebenarnya, materinya memang begitu. Materinya mengaduk-aduk perasaan, mengaduk-aduk rasa identitas bangsa. Bangsa itu bukan soal nasionalisme," kata Hanung usai gala premier Bumi Manusia.
Kendati dapat sambutan luar biasa dari para penonton, Hanung sadar sebuah film tidak akan berhasil tanpa bantuan kru yang lain. Apresiasi yang diraih oleh film Bumi Manusia, menurut Hanung, juga atas bantuan Salman Aristo selaku penulis skenario.
Baca Juga: Kemeriahan Gala Premiere Film Bumi Manusia dan Perburuan di Surabaya
"Tapi kontennya ke sana (kebangsaan). (Saya) cuma tinggal ngegenjot aja, apalagi sudah ditulis Salman Aristo. Dia teori tiga babak sangat paham banget. Ya sudah, dari novel dimasukkan (sebagai naskah) sama Aris. Udah, gue dapat skrip yang bagus," ujar Hanung.
Terkait riset mendalam tentang materi sejarah dalam film, Hanung mengatakan riset seperti itu sudah dilakukan sejak dia mengerjakan proyek film Sang Pencerah.
"Tadi aku bilang, kami sudah punya hasil riset dari Sang Pencerah. Itu saja. Kami butuh sejarawan kemarin itu karena butuh konfirmasi saja," kata Hanung Bramantyo.
Bumi Manusia dibintangi Iqbaal Ramadhan dan Mawar De Jongh. Film produksi Falcon Pictures ini mulai tayang di bioskop-bioskop di Indonesia pada 15 Agustus mendatang.
Baca Juga: Ungkap Pesan Bumi Manusia, Hanung Bramantyo: Dari Sini Abad Modern Itu Ada
[Antara]