Suara.com - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya memperpanjang masa penahanan tiga tersangka kasus bau ikan asin yakni Galih Ginanjar, Rey Utami dan Pablo Benua. Masa penahanan diperpanjang 40 hari ke depan sejak Kamis (1/8/2019).
Trio kasus Ikan Asin itu pun kini masih mendekam di Rutan Polda Metro Jaya hingga waktu yang belum ditentukan. Menanggapi hal tersebut, kuasa hukum Galih Ginanjar, Rihat Hutabarat mengabarkan perinciannya.
"Mungkin karena penyidik merasa ini masih belum tuntas proses penyidikannya maka minta permohonan untuk perpanjangan terhadap kejaksaan dan itu sudah dikeluarkan penetapannya itu diperpanjang empat puluh hari," kata Rihat Hutabarat saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (2/8/2019).
Baca Juga: Barbie Kumalasari Bantah Galih Ginanjar Aji Mumpung di Kasus Ikan Asin
Meski demikian, Rihat Hutabarat menyebut penahanan tak pasti dijalani selama 40 hari. Ada kemungkinan ketiganya akan naik ke ranah persidangan jika berkas sudah memenuhi syarat.
"Namun yang perlu diketahui, empat puluh hari ini bukan berarti harus dijalani empat puluh hari. Kalau memang nanti penyidik sudah merasa cukup, misalnya sepuluh hari itu mereka bisa langsung dilimpahkan ke kejaksaan berkasnya, kalau sudah memenuhi bisa P-21," jelasnya.
Untuk diketahui, polisi telah menetapkan tiga orang tersangka yakni Galih Ginanjar dan dua orang YouTuber Rey Utami serta Pablo Benua atas kasus ikan asin.
Kasus ini bermula dari laporan Fairuz A Rafiq terhadap ketiganya karena dugaan pencemaran nama baik. Mantan suami Fairuz, Galih Ginanjar, menyebut organ intim Fairuz bau ikan asin. Hal itu diungkapkan Galih saat diwawancara dalam akun YouTube milik Rey Utami dan Pablo Benua.
Kini, tiga tersangka kasus ikan asin ditahan penyidik Polda Metro Jaya sejak Jumat, 12 Juli 2019 silam. Ketiganya terancam hukuman maksimal enam tahun penjara.
Baca Juga: Galih Ginanjar Minta Maaf, Fairuz A Rafiq : Kemarin ke Mana?