Penulis Skenario Film AADC Kembali Didapuk Jadi Juri di ACFFest 2019

Kamis, 01 Agustus 2019 | 11:17 WIB
Penulis Skenario Film AADC Kembali Didapuk Jadi Juri di ACFFest 2019
Jujur Prananto di kantor SUARA.com, Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2019). [Revi Cofans Rantung/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jujur Prananto kembali didapuk menjadi juri dalam Anti-corruption Film Festival (ACFFest) 2019 yang digelar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ini merupakan kedua kalinya sang penulis skenario film Ada Apa dengan Cinta? itu terlibat.

“Keterlibatan saya diminta sebagai juri seperti tahun lalu, sekaligus diminta memimpin semacam workshop penulisan skenario,” kata Jujur Prananto saat berkunjung ke kantor SUARA.com pada Rabu (31/7/2019).

Jujur Prananto sedikit menjelaskan bagaimana ide-ide para calon peserta agar tersalurkan lewat festival film pendek. Dan tentunya ide-ide tersebut haruslah sesuai dengan tema dari ACFFest 2019, yaitu tentang kampanye anti korupsi.

“Jadi mereka punya ide, dari sekian banyak peserta dari proposal yang disetujuin. Sinopsis dikembangkan jadi skenario, proses pengembangan lewat workshop selama dua hari dan mentornya,” smabungnya.

Baca Juga: Widih! Film Ada Apa dengan Cinta? Masuk Kurikulum di Australia

Jujur Prananto di kantor SUARA.com, Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2019). [Revi Cofans Rantung/Suara.com]
Jujur Prananto di kantor SUARA.com, Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2019). [Revi Cofans Rantung/Suara.com]

Keinginan Jujur Prananto ikut terlibat dalam festival film ini dalam rangka mengajak orang-orang untuk berkreasi dalam dunia film pendek. Apalagi, ilmu-ilmu dalam dunia penulisan skenario film dapat dibagikannya kepada banyak orang.

“Kalau motifnya itu berbagi saja, dalam artian saya punya ada pengalaman di bidang penulisan, kemudian diminta untuk membimbing orang lain. Jadi alangkah jahatnya saya tolak, saya bisa dan pasti akan berguna untuk orang lain. Terutama untuk pemula itu kesempatan yang mengasyikan,” paparnya.

Dan jika ada yang berminat dalam mengikuti festival ACCFest 2019, para calon peserta hanya mengirimkan proposal ide film tentang nilai antikorupsi berdurasi 10-15 menit. Nantinya, proposal yang terpilih akan mendapat bantuan dana produksi sebesar Rp 20 juta.

Jujur Prananto di kantor SUARA.com, Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2019). [Revi Cofans Rantung/Suara.com]
Jujur Prananto di kantor SUARA.com, Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2019). [Revi Cofans Rantung/Suara.com]

“Caranya cuma mengirimkan proposal, yang syaratnya pihak KPK lebih mengerti. Cuma yang pasti bermodalkan proposal, isinya lock line atau semacam premis, saya ingin membuat tentang film ini, begini-begini. Terus sinopsis paling 1 atau 2 halaman. Kemudian sudah punya susunan kru-nya, sutradrara, atau kameramen. Dan jangan lupa menyertakan juga film yang pernah dibuat,” tutupnya.

Dari peserta yang terpilih berhak mengikuti Movie Camp, fasilitas online editing di Jakarta dan pendampingan mentor.

Baca Juga: Ada Apa dengan Cinta? Akan Diputar di FSAI 2019

Pengiriman proposal ide film dibuka sejak 28 Mei hingga 15 Agustus mendatang. Tim juri nantinya akan menyaring hingga terkumpul 10 proposal ide cerita.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI