Suara.com - Anak bungsu Nunung dikabarkan jadi korban bullying setelah ibunya ditangkap terkait kasus narkoba. Hal tersebut pertama kali disampaikan oleh adik Nunung, Wulantri di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2019).
Tak terima dengan pemberitaan tersebut, kepala sekolah tempat anak Nunung bersekolah, Syamsuddin, angkat bicara. Ia membantah tegas pernyataan Wulantri.
"Saya sampaikan, sampai Senin kemarin, dan hari ini, ananda dari N itu tetap sekolah dan bisa bergaul dengan temannya dengan ceria, dan tak ada beban," ujar Syamsuddin saat menggelar jumpa pers bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di Kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2019).
Baca Juga: Putra Nunung Minta Ibunya Direhabilitasi, Ini Proses yang Harus Dijalani
Kepala sekolah menyebut kegiatan belajar mengajar di tempat anak Nunung bersekolah berlangsung lima hari. Sementara itu, kabar menyebut bahwa peristiwa bullying terjadi pada hari Sabtu, hari di mana tak ada kegiatan di sekolah.
"Kami sudah melakukan proses belajar mengajar, kurang lebih 10 tahun, hanya lima hari sekolah. Di dalam berita yang kami terima, di hari Minggu, bahwa terjadi bully di hari Sabtu, 20 Juli 2019, di pagi hari," kata Syamsuddin.
"Padahal secara kenyataan di hari Sabtu tak ada proses belajar mengajar di sekolah kami," sambungnya.
Sebelumnya, anak sulung Nunung, Bagus Permadi juga sempat menyanggah kabar tersebut. Dengan tegas, ia menyebut kabar bullying terhadap adiknya adalah hoaks.
Seperti diketahui, Nunung Srimulat ditangkap bersama suaminya, Iyan Sambiran di kediamannya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2019). Dari penangkapan itu, polisi menemukan paket sabu seberat 0,36 gram, alat hisap, dan uang tunai sebesar Rp 3,7 juta.