Sunan Kalijaga Minta Agar Tayangan Rumpi Trans TV Dihentikan

Sabtu, 20 Juli 2019 | 12:00 WIB
Sunan Kalijaga Minta Agar Tayangan Rumpi Trans TV Dihentikan
Sunan Kalijaga [Yuliani/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sunan Kalijaga Minta Agar Tayangan Rumpi Trans TV Dihentikan

Sunan Kalijaga secara resmi meminta kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menegur tayangan Rumpi Trans TV. Tak itu saja, pengacara kondang itu bahkan meminta agar tayangan yang dipandu Feni Rose itu dihentikan karena sudah melakukan pembodohan terhadap masyarakat.

Permintaan Sunan Kalijaga terhadap penghentian tayangan Rumpi karena terkait putrinya, Salmafina Sunan. Dalam tayangan Rumpi Eksklusif pada edisi 10 Juli lalu, Salmafina diwawancarai Feni Rose soal isu pindah agama.

Baca Juga: Tayangkan Curhat Salmafina, Rumpi Trans TV Dilaporkan Sunan Kalijaga

"Kami datang ke sini meminta tegas ke KPI untuk program Rumpi untuk supaya melakukan klarifikasi, mediasi, bahkan meinta program ditutup karena menimbulkan kegaduhan di masyarakat," kata pengacara Sunan Kalijaga, Agustinus Nahak, usai membuat laporkan di KPI di Jakarta, Jumat (20/7/2019).

Selain merugikan dari sisi Salmafina dan Sunan Kalijaga, menurut Agustinus, tayangan Rumpi juga telah melakukan pembodohan terhadap masyarakat.

"Program itu kan seharusnya mendidik, memberikan edukasi kepada masyarakat. Yang terjadi tidak mendidik sama sekali, tidak bermanfaat sama sekali. Bagaimana nanti dengan masa depan narasumber tersebut," sambung Agustinus.

"Di situ juga tidak mendidik, karena di situ ditanyakan tentang bagaimana bunuh diri dan berpoligami. Bayangkan Salmafina itu punya followers ribuan, bagaimana dengan masa depan Salma dan followersnya," sambung Agustinus.

Salmafina Sunan [Instagram]
Salmafina Sunan [Instagram]

Menurut Agustinus, bila Rumpi Trans tetap didiamkan akan berpotensi menimbulkan kegaduhan.

Baca Juga: Salmafina Sunan Akui Sempat Depresi, Benarkah Kopi Bermanfaat Mengatasinya?

"Kami menyampaikan ke KPI, konten Rumpi pertama sangat tidak bermanfaat, justru berpotensi menimbulkan kegaduhan. Dan kegaduhan itu sudah terjadi. Kalian lihat sendiri di media sosial, karena apa, ada SARA di situ. Ada bagian privat seseorang yang seharusnya tidak ditayangkan," kata Agustinus Nahak menandaskan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI