Suara.com - Panggung hiburan Tanah Air kembali berduka atas meninggalnya Rudy Badil, sang pendiri Warkop DKI pada hari ini, Kamis (11/7/2019) akibat stroke.
Rudy badil awalnya dilarikan ke rumah sakit pada Senin (8/7/2019) setelah ditemukan terjatuh di dalam kamar mandi. Rudy terserang stroke sehingga mengalami pendarahan di bagian otak.
"Ditemui sama ibu di kamar mandi. Posisi pintu terkunci, akhirnya ibu sama satpam dobrak pintu karena terpaksa," kata anak Rudy Badil, Banu di rumah duka Rumah Sakit Dharmais kawasan Jakarta Barat, Kamis (11/7/2019).
"Dibawa ke RSPI Bintaro terus kemudian ditransfer ke Hermina Depok. Jam 7 pagi tadi kebetulan kan saya nginep semalam, pihak rumah sakit manggil katanya udah enggak akan lama. Sepuluh menit kemudian udah nggak ada," ujarnya lagi.
Lebih lanjut kata Banu, sang ayah memang memiliki riwayat penyakit stroke sejak 2002 silam. Hingga akhirnya, pendiri Warkop DKI ini diduga mengalami pecah pembuluh darah.
Baca Juga: Sekilas Soal Stroke Batang Otak, Penyakit Rudy Badil Pendiri Warkop
"Dia ada riwayat stroke ya, tahun 2002 sama 2010, kalo dugaan kita sementara dia jatuh di kamar mandi itu karena pembuluh darahnya pecah dulu baru dia jatuh. Jadi bukan jatuh baru pecah. Memang ada riwayat stroke," katanya menjelaskan.
Jenazah Rudy Badil tengah disemayamkn di rumah duka Rumah Sakit Dharmais. Dan rencananya jenazah bakal dimakamkan pada Sabtu mendatang di TPU Tanah Kusir.
Nama Rudy Badil mungkin masih asing bila dibandingkan dengan trio Dono, Kasino dan Indro. Padahal, Rudy adalah anggota Warkop DKI pertama. Ia kerap tampil di Radio Prambors bersama Kasino dan Nanu.
Namun selama tampil, Rudy Badil sering demam panggung. Hingga akhirnya ia memutuskan mundur setelah masuknya anggota baru: Dono dan Indro.
Selain itu, Rudy Badil merupakan saksi mata wafatnya Soe Hok Gie saat mendaki Semeru, bersama Tides Katoppo, Herman Lantang, Yopie Lasut dan lainnya. Mereka adalah geng Mapala UI.