Suara.com - Penyanyi Ashanty akhirnya memberikan klarifikasi mengenai tuduhan wanprestasi dan dituntut sebesar Rp 9,4 miliar oleh Martin Pratiwi. Ashanty mengakui, memang ia dan Martin memiliki kerja sama bisnis di bidang kosmetik.
Menurut Ashanty, kerja sama dengan Martin Pratiwi dimulai pada 2016. Saat itu, istri Anang Hermansyah ini menilai Martin sebagai seorang yang tepat untuk diajak kerja sama bisnis di bidang kosmetik.
"Saya mengenal beliau 2015, kebetulan aku yang mengajak. Waktu itu aku mencari orang yang ahli dibidang kecantikan. Dari ketemu beberapa orang, yang paling aktif sama beliau. Kami bertemu dan memutuskan untuk kerja sama produk kecantikan dengan merek saya," kata Ashanty, saat menggelar konfrensi pers di kediamannya di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, Rabu (3/7/2019) malam.
Kemudian, Ashanty dan Martin Pratiwi sepakat untuk melakukan kerja sama selama satu tahun. Produk kosmetik itu pun resmi di rilis pada 2016.
Baca Juga: Diisukan Tak Akur, Ashanty dan Nindy Ayunda Mesra di Momen Ini
Namun seiring berjalannya waktu, Ashanty dan Martin Pratiwi mulai mengenal karakter masing-masing. Dalam proses pengenalan itu, Ashanty dan Martin menemukan banyak ketidakcocokan.
"Tidak bisa saya ungkapkan (ketidakcocokannya), biar nanti itu di pengadilan saja akan sama-sama kami ungkapkan. Intinya sebulan sebelum kontrak habis, kami memutuskan untuk tidak meneruskan kontrak dengan beliau," jelas Ashanty.
Menurut Ashanty, dalam kerja sama ini merka sama-sama mengeluarkan uang dengan nominal sama. Meski Ashanty berstatus sebagai artis, ia pun tetap mengeluarkan uang dengan jumlah yang sama dengan yang dikeluarkan Martin Pratiwi.
Selama hampir satu tahun produk kecantikan mereka berjalan, Ashanty mengaku produk tersebut laris manis dan memberikan keuntungan yang luar biasa besar.
"Istilahnya yang tadinya cuma segini (menunjukkan satu jari), selama satu tahun itu alhamdulillah penjualannya jadi 10. Itu untung yah," kata Ashanty.
Baca Juga: Ashanty Digugat Rp 9 Miliar
"Kalau orang menuntut kan mengalami kerugian, modal saya berlipat-lipat jadi rugi. Ini kan untung berlipat-lipat, transferan setiap bulan, ada semua, untung luar biasa. Modal pun kalau namanya modal diputar kan luar biasa hasilnya," sambung Ashanty.
Menurut Ashanty, saat ia meminta untuk mengakhiri kerja sama, Martin Pratiwi menolak. Tapi Ashanty bersikeras karena ia merasa sudah tidak ada lagi kecocokan.
"Jadi menurut aku, kalau salah satu pihak merasa tidak ada kecocokan, malah jadi malah besar, lebih baik tidak diteruskan. Tapi beliau tidak mau untuk menyelesaikan kontraknya. Padahal menurut saya, kami sangat-sangat tidak sepaham," jelas Ashanty.