Suara.com - Galih Ginanjar, Rey Utami dan Pablo Benua tetap terancam menjadi tersangka, meski video YouTube terkait kasus "ikan asin" telah dihapus. Istri Galih Ginanjar, Barbie Kumalasari, mengungkap bahwa ia tak pernah ingin mengunggah konten tersebut.
"Kita sudah keberatan (untuk diupload) karena memang pas saya tonton 15 juni saya juga keberatan. Kata saya, 'aduh bahaya nih. Mungkin baiknya dihapus aja'," kata Barbie Kumalasari, saat ditemui di kawasan Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (3/7/2019).
Menurut Barbie Kumalasari, ia tak tahu kenapa pihak Pablo Benua dan Rey Utami akhirnya mengunggah konten tersebut. Video tersebut pun diunggah dari jarak rekam yang cukup lama.
Baca Juga: Barbie Kumalasari Bersikeras Lulus Sarjana Hukum dan Seorang Pengacara
"Kan kejadiannya saat itu (direkam) sebelum lebaran. Tanggal 30-an Mei. Tiba-tiba vlog (ikan asin) ditayangkan tanggal 15 Juni," jelasnya.
Namun, saat ditanya alasannya video tersebut dihapus, Barbie Kumalasari memilih bungkam. Bintang sinetron Bidadari itu menyebut hanya akan menjelaskan alasan di proses hukum yang berjalan nanti.
"Kalau itu (alasan dihapus) nggak perlu dijawab. Itu materi persidangan saja," jelasnya.
Namun, pernyataan Kumalasari kontradiktif dengan pernyataan pemilik konten YouTube "Mulut Sampah", Rey Utami dan Pablo Benua. Selasa malam (2/7/2019) di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Pablo Benua menyebut konten tersebut telah menjadi kesepakatan kedua belah pihak.
"Dari manajemen kita dari awal mewawancarai bilang bahwa itu di dalam video apa yang lo mau sampaikan ya sampaikan. Yang nggak mau lo sampaikan nggak usah. Dan harus diingat, bahwa yang mendatangi kami adalah Galih dan Kumala. Bukan kami yang mendatangi mereka. Mereka yang ke tempat kami (untuk ngevlog)," jelas Pablo Benua.
Baca Juga: Baju Barbie Kumalasari Samaan dengan Meldi, Netizen: Buy 1 Get 1!