Ini 4 Bukti Kalau Deddy Corbuzier Mendalami Islam

Ferry Noviandi Suara.Com
Rabu, 19 Juni 2019 | 15:10 WIB
Ini 4 Bukti Kalau Deddy Corbuzier Mendalami Islam
Eks ilusionis Deddy Corbuzier. [YouTube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar Deddy Corbuzier akan segera menjadi mualaf mungkin menjadi salah satu isu paling menarik saat ini. Salah satu alasannya,  bagaimana pun Deddy masih dianggap sebagai salah satu artis berpengaruh di Tanah Air.

Kabar Deddy Corbuzier yang ingin memeluk Islam mungkin mengejutkan bagi banyak orang. Namun bila menilik lebih dalam, tanda-tanda mantan magician ini mengagumi Islam sebenarnya sudah bisa dilihat sejak beberapa waktu belakangan.

Mengutip dari Matamata.com, kami menyajikan empat bukti kalau Deddy Corbuzier selama tlah dekat dengan Islam. Apa saja buktinya, simak selengkapnya di sini:

1. Pelihara Anjing dalam Islam

Baca Juga: Segera Mualaf, Deddy Corbuzier Ingin Jadi Muslim yang Ramah

Deddy Corbuzier [Instagram]
Deddy Corbuzier [Instagram]

Paling baru, dalam postingan videonya tiga pekan lalu, Deddy Corbuzier berbicara soal apakah boleh muslim memelihara anjing. Di situ, Deddy melakukan wawancara dengan seorang muslim yang memelihara anjing di rumah.

2. Salut kepada Polisi yang Membahas Allahu Akbar

Deddy Corbuzier salut dengan polisi soal Allahu Akbar. [YouTube]
Deddy Corbuzier salut dengan polisi soal Allahu Akbar. [YouTube]

Deddy Corbuzier mengunggah video orasi seorang polisi di tengah kerumunan demonstrasi. Di video tersebut, si polisi membahas soal dua kubu yang bertentangan yang saling berteriak Allahuakbar.

Deddy mengaku salut dengan tindakan yang dilakukan si polisi.

"Gue salut banget sama polisi ini. Kata-katanya benar banget. Kalau gue berada di posisi itu, tapi gue nggak berhak berada di sana. Tapi kata-kata dia menarik banget. Di sana Allahuakbar, di sini Allahuakbar, saya juga Allahuakbar," kata Deddy.

Baca Juga: Mantap Jadi Mualaf, Deddy Corbuzier Ucap Syahadat 21 Juni 2019

"Saya nggak berbicara satu agama ya. Mau Muslim, Kristen, Budha, Konghucu, Katholik, selama ini yang terjadi bukan di agamanya. Tapi orang-orang yang berada di agama dan membawa-bawa nama agama. Dan sekarang nama agama dimasukkan dalam politik," lanjut Deddy Corbuzier.

3. Undang Ustaz Wiyanto Bahas Kafir

Deddy Corbuzier dan Ustaz Wijayanto [Instagram]
Deddy Corbuzier dan Ustaz Wijayanto [Instagram]

Ustaz Widjayanto pernah diundang dan ngobrol dengan Deddy Corbuzier di salah satu video YouTube-nya. Di situ, Deddy bertanya kepada Ustaz Widjayanto soal gontok-gontokkan pasangan capres 01 dan 02 padahal keduanya sama-sama muslim.

"Agama kala sudah ada kepentingan di dalamnya kadang-kadang, mohon maaf, ayat itu untuk kebaikan ada untuk kejahatan. Ayat yang sama kadang juga bisa diperuntukkan kepentingan lain. Makanya jangan sampai kita memperjual belikan ayat," jawab Ustadz Widjayanto.

Deddy Corbuzier juga membahas soal kafir. Deddy bercerita pernah ada orang yang meminta jangan nonton acara Hitam Putih karena dipandu oleh Deddy Corbuzier yang notabene seorang non muslim.

"Memang kenapa? Memang kafir kenapa? Dulu, Rasulullah hijrah dari Mekkah ke Madinah, hijrah itu kepentingan agama lho, yang mengantarkan Ibnu Khuroid, orang kafir," jelas Ustaz Widjayanto.

4. Menyimak Risalah Nabi Muhammad dengan Gus Miftah

Deddy Corbuzier dan Gus Miftah. [YouTube]
Deddy Corbuzier dan Gus Miftah. [YouTube]

Sambil menyantap makanan, Gus Miftah dan Deddy Corbuzier membahasa soal didatangkannya Nabi Muhammad ke muka bumi oleh Allah Subhanallahu Taalla.

"Konsep yang dibawa oleh Rasulullah itu Rahmatan Lil Alamin, bukan Rahmatan Lil Muslimin, bukan hanya sekadar untuk orang Islam. Keberadaan Rasulullah itu semua elemen masyarakat," jelas Gus Miftah ke Deddy Corbuzier.

"Jadi tidak ada unsur paksaan ya? Itu nggak boleh," tanya Deddy Corbuzier.

"Nggak boleh," jawab Gus Miftah tegas.

Gus Miftah pun ikut menceritakan soal tetangga dekatnya yang seorang Nasrani. Saking dekatnya, kata Gus Miftah, orang tersebut yang pertama kali datang kekediamannya saat Hari Raya Idul Fitri.

"Jadi mau tahu tetangga terdekat saya itu siapa? Orang Nasrani. Lebaran yang pertama kali datang itu bukan jemaah pengajian saya yang ribuan, tapi tetangga saya yang Nasrani ini," cerita Gus Miftah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI