Infografis
Suara.com - Sineas Rano Karno mengenang masa kecilnya saat malam takbiran Hari Raya Idul Fitri. Dulu, kata dia, malam takbiran lebih meriah, tak seperti sekarang.
"Wah kalau zaman dulu petasan kita main, tapi susah sekarang, enakkan zaman kita kecil, main lodong meriam dari bambu kayak petasan bunyinya," kata Rano Karno dijumpai di Blok M Square, Jakarta Selatan, Selasa (4/5/2019).
![Artis sekaligus politikus Rano Karno berpose saat berkunjung ke kantor Redaksi Suara.com, Jakarta, Rabu (8/5). [Suara.com/Muhaimin A Untung]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/05/08/50296-rano-karno.jpg)
Menurut Rano, bermain meriam bambu saat malam takbiran cukup mengasyikan. Sampai sekarang, dia tak bisa melupakan momen-momen kala itu.
"Nah itu bisa perang antar gang tuh, tapi perang kencang-kencengan (suara) doang, nggak perang yang lain (tawuran)," ujarnya.
Baca Juga: Ajak Nonton Si Doel, Rano Karno Singgung Suhu Politik Nasional
![Artis sekaligus politikus Rano Karno berpose saat berkunjung ke kantor Redaksi Suara.com, Jakarta, Rabu (8/5). [Suara.com/Muhaimin A Untung]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/05/08/73168-rano-karno.jpg)
Sayangnya tradisi semacam itu kata Rano, sudah mulai ditinggalkan oleh para remaja. Mengingat saat ini para remaja sudah kecanduan dengan permainan gadget.
"Kalau anak sekarang mah sudah nggak kenal kayak begitu, anak sekarang mah perangnya di gadget," kata Rano Karno.
