Sedih, 22 Restoran Milik Chef Selebriti James Oliver Gulung Tikar

Dinar Surya Oktarini | Arendya Nariswari
Sedih, 22 Restoran Milik Chef Selebriti James Oliver Gulung Tikar
Jamie Oliver. (Instagram/@jamieoliver)

Ini penyebab bangkrutnya restoran milik James Oliver.

Suara.com - Belum lama ini warganet dikejutkan dengan pernyataan chef selebritas asal Inggris yakni Jamie Oliver.

Bukan tanpa alasan, Jamie Oliver menyatakan bahwa dirinya bangkrut dan terpaksa untuk menutup 22 dari 25 restoran miliknya di Inggris.

Dilansir Suara.com dari laman The Guardian, Jumat (22/5/19), setidaknya ada 1.000 pegawai yang kehilangan pekerjaan akibat bangkrutnya sejumah restoran milik Jamie Oliver.

Jamie Oliver bahkan sempat berpesan kepada para pegawainya bahwa sangat berat hati dirinya harus menutup restoran tersebut.

Baca Juga: 6 Artis yang Punya Chef Pribadi di Rumah, Nggak Cuma Nikita Willy

"Aku sangat hancur karena kami tidak punya pilihan selain mendaftarkan kebangritan restoran yag sangat dicintai kepada otoritas," tulisnya, dikutip dari Metro.

Jamie Oliver juga berjanji untuk membayar gaji pegawai yang di-PHK sepenuhnya sebelum restoran miliknya benar-benar ditutup.

Pria berusia 43 tahun tersebut sangat berterima kasih kepada para pegawainya yang telah bekerja sepenuh hati untuk restoran miliknya.

Jamie Oliver. (Instagram/@jamieoliver)
Jamie Oliver. (Instagram/@jamieoliver)

Laman Metro juga menyebutkan bahwa restoran ditutup sejak Selasa, (21/5/19).

Mereka mengatakan bahwa restoran didatangi akuntan KPMG, firma yang ditunjuk sebagai administrator.

Baca Juga: 5 Bisnis Milik Tasya Farasya, Kini Buka Restoran Mewah di Jaksel

KPMG menyatakan bahwa hanya 3 dari 25 restoran milik Jamie Oliver masih akan beroperasi.

Ketiga restoran tersebut berlokasi di Bandara Gatwick London.

Will Wright, selaku partner KMPG mengungkapkan bahwa kini mereka berfokus memberikan dukungan dan pendampingan pada pegawai yang di-PHK.

"Kami benar-benar kehabisan uang," sebut Jamie Oliver dalam acara Financial Times, Agustus 2018 lalu.

Diketahui, pada 2017 perusahaan Jamie Oliver sempat mendapat pinjaman 37 juta poundsterling, namun mereka mengatakan bahwa hutang mencapai 100 juta dolar AS.

Manajemen restoran milik Jamie Oliver seakan benar-benar menghadapi badai yang sempurna.

Masalah harga sewa, nilai tukar, lokasi, biaya makanan, Brexit serta meningkatnya upah minimum pegawai juga menjadi beberapa faktor bangkrutnya sejumlah restoran milik Jamie Oliver.