Suara.com - Perang melelahkan melawan pasukang Night King telah berakhir di Game of Thrones Season 8 Episode 3. Orang-orang yang selamat di Winterfell pun berpesta merayakan kemenangan.
Lantas, dengan kekalahan Night King tingkat ketegangan dan konflik di Game of Thrones berakhir? Game of Thrones Season 8 Episode 4 justru memperlihatkan kekhawaitran timbulnya potensi konflik yang tak kalah besar.
Masalah yang tampak di depan mata tentu saja si bengis Cersei Lannister yang ingin kembali menjadi Ratu dari 7 Kerajaan. Apalagi, Cerei kini bersekutu dengan Euron Greyjoy dari House of Greyjoy, yang dikenal arogan. Cersei tengah hamil, dari hubungannya dengan Euron.
Game of Thrones Season 8 Episode 4 dimulai dengan suasana duka karena banyak tokoh penting yang tewas. Daenerys Targaryen begitu terpukul dengan tewasnya Jorah Mormont, salah satu orang yang paling setia padanya. Sementara Sansa Stark begitu kehilangan dengan tewasnya Theon Greyjoy, yang sudah sejak kecil ada di keluarganya dan seperti kakaknya sendiri.
Baca Juga: Mirip Tokoh Harry Potter, Patung Lilin Daenerys Game of Thrones Diprotes
Setelah pesta kemenangan, benih benih konflik mulai diperlihatkan. Setelah mengalahkan Night King, Daenerys bernafsu dan ingin langsung menenyerang Kings Landing. Namun Sansa Stark menyarankan mereka menunggu dan membiarkan pasukan beristirahat dan pulih dari luka mereka.
Namun ide Sansa justru ditanggapi negatif oleh Daenerys, yang memang memiliki hubungan kurang baik dengan Sansa.
"Aku datang ke sini dan membantumu, dan sekarang kamu berani menyarankan agar kami membiarkan para pejuang dan pasukan kami beristirahat?,"
Pernyataan Daenerys telah membuat kecewa Sansa dan John Snow. Daenerys juga meminta kepada Jon untuk tidak memberi tahu kepada siapa pun kalau Jon adalah keturunan Targaryen.
Dalam episode ini, Missandei yang merupakan orang setia Daenerys harus tewas di tangan Cersei. Ada juga kejutan mengenai asmara sejumlah tokoh di Games of Thrones.
Baca Juga: Game of Thrones 8 Episode 2: Arya Stark Lepas Keperawanannya