Suara.com - Lewat Hip Hop, IAM Selipkan Kritik Sosial Tentang Alam Papua.
Kelompok seni asal Jayapura yaitu Indonesia Art Movement (IAM) beraksi menampilkan pertunjukan bertajuk 'Hip Hope Papua' di Galeri Indonesia Kaya (GIK), Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (14/4/2019).
Seperti temanya, IAM menghadirkan pertunjukan menarik dan inspiratif yang berisikan pesan moral dan harapan masyarakat Papua terhadap kerusakan alamnya, yang kini sudah semakin memprihatinkan.
"Karya ini lahir dari keprihatinan kami akan alam indah Papua yang semakin hari semakin rusak. Hutan kami dibabat, Sumber Daya Alam (SDA) diambil. Lama-lama masyarakat Papua mungkin akan mati, karena kita ini bergantung hidup pada alam," kata Rusdi Apriyanto Matlawa, pimpinan produksi dari Hip Hope Papua di sela pertunjukan tersebut.
Baca Juga: Usung Musik EDM, Delia Husein Kolaborasi dengan DJ CVX
Pertunjukan yang berdurasi 60 menit ini, disajikan dalam kolaborasi gerak tari khas Papua, noken (tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu), dan alat musik tifa yang dimainkan secara apik.
Nilai budaya Papua dalam pertunjukan ini juga terlihat sangat harmonis saat digabungkan dengan unsur modern seperti Hip Hop dan Beat Box. Kurang lebih, ada 15 lagu yang dibawakan IAM, hasil remix beberapa lagu Hip Hop dan lagu tradisional Papua.
Rusdi mengatakan, sejak empat bulan lalu, tepatnya pada Desember 2018, dirinya dan tim sudah melakukan persiapan, mulai dari berlatih, kolaborasiusik bersama seniman Jogja hingga kostum yang akan digunakan pada hari ini.
"Saya selalu bilang, tidak ada uang, bukan berarti kita tidak bisa berkarya. Kita mau menunjukkan bahwa pemuda-pemuda Papua tidak kalah dengan pemuda lainnya, khususnya di Ibukota," ungkap dia.
Melalui pertunjukan ini, kata Rusdi, IAM berharap agar semua orang dapat sadar untuk menjaga dan memiliki rasa peduli terhadap alam Indonesia, khususnya Papua.
Baca Juga: Sempat Viral, Rektor UNY Akhirnya Wujudkan Konser Musik Dibayar IPK
IAM semerupakan kelompok seni yang digagas oleh Iam Murda pada tanggal 8 April 2016, sebagai wadah untuk merangkul pemuda-pemudi kreatif di Jayapura yang sangat mengapresiasi perkembangan seni budaya tradisional dan juga seni urban di Papua khususnya Jayapura.