Suara.com - Musisi Mus Mujiono masih tak menyangka kakaknya, Mus Mulyadi pergi untuk selama-lamanya.
Malam hari sebelum ajal menjemput di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan, kata Mujiono, sang kakak tampak begitu bugar.
"Cerita keluarga, kan keluarga kita banyak di Surabaya. Cerita keluarga, cerita musik, verita hal-hal yang lucu. Terus cerita anak-anak kita, cucu-cucu kita. Jadi banyak obrolan lucu yang muncul," kata Mujiono di Rumah Duka Dharmais, Jakarta Barat, Kamis (11/4/2019).
"Banyak obrolan yang timbul tadi malam. Jadi harapan saya besar sekali kakak saya bisa sembuh. Saya sudah berbesar hati, ah paling besok bisa sembuh. Bisa normal. Eh paginya ditelpon," ujar dia lagi.
Baca Juga: Terisak, Istri Mus Mulyadi Kenang Sifat Almarhum Semasa Hidupnya
Dalam obrolan malam itu, Mulyadi tak memberikan pesan apa-apa. Sehingga firasat buruk tentang sang kakak juga tak ada.
"Makanya saya tadi malam tidak ada perasaan," ujar Mujiono.
Di mata Mujiono, Mulyadi adalah sosok yang luar biasa. Paling diingat adalah sikap tanggung jawab mendiang terhadap adik-adiknya.
"Saya ditinggal ayah sejak kecil umur 10-12 tahun sejak saat itu Mus Mulyadi ini yang nyari nafkah buat saya. Jadi bisa dibilang dia juga ayah saya, karena saya anak bungsu," kata Mus Mujiono.
Mus Mulyadi menghembuskan napas terakhir di RSPI Kamis pagi tadi. Penyakit terakhir yang diderita musisi kroncong itu adalah diabetes.
Baca Juga: Waspada 8 Komplikasi Akibat Diabetes Seperti yang Dialami Mus Mulyadi