Suara.com - Rupanya, ada hal yang kurang mengenakkan dalam acara musik bertajuk "Konser yang Muda Melawan Lupa" di Toba Dream Cafe, Jakarta pada 6 April lalu. Salah satu pengisi acaranya, musisi Jason Ranti merasa ditipu.
Hal itu diketahui dari unggahan foto di Instagram Jason Ranti, Minggu (7/4/019). Di situ, pelantun "Bahaya Komunis" tersebut menulis, "Di sebuah acara aku ditipu."
Memang, Jason Ranti tak menulis secara jelas di acara apa ia ditipu. Namun warganet meyakini kalau ayah satu anak itu kecewa karena acara "Konser yang Muda Melawan Lupa" yang tadinya untuk mengenang para korban pelanggaran HAM, justru disusupi kampanye oleh paslon dari kubu tertentu. Jason yang bersikap netral, merasa dikadali.
Hal itu diakui oleh para warganet yang berkomentar di Instagram Jason Ranti. Juga seorang blogger yang menyaksikan langsung konser tersebut, Irvina Lioni alias Mpok Pina.
Baca Juga: Ke Jabal Rahmah, Ayu Ting Ting : Semoga Allah Berikan Terbaik untuk Kita
Di hari itu, Jason Ranti tampi dua acara yang berbeda. Pertama, Jason tampil di konser yang digelar Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta sekitar pukul 17. Konser tersebut mengajak anak muda untuk berpartisipasi pada pemilu 17 April nanti.
Malam harinya sekitar pukul 23.00 WIB, Jason dijadwalkan tampil di "Konser yang Muda Melawan Lupa" di Toba Dream Cafe, Jalan Dr Saharjo, Jakarta Selatan. Jason rencananya akan tampil bareng salah seorang putra korban penculikan Wiji Thukul, Fajar Merah.
Namun yang mengejutkan, baru pada sekitar pukul 21.00 WIB, Jason Ranti tampil tanpa panggung dan sound system di parkiran Toba Dream Cafe. Hal itu diketahui dari Instagram Istri Jason, Anastasia Carolina Ranti dengan akun @carolineranti.
"Bermain di luar di parkiran bersama mereka. Ini namanya people power. I nggak paham lagi jelasinnya," tulis Caroline dengan emoticon menangis.
Walah tanpa panggung dan sound system, tapi justru ratusan penonton terlihat antusias menyaksikan penampilan Jason Ranti.
Baca Juga: Bikin Lagu tentang Jokowi, Oppie Andaresta Gandeng Penyanyi Underground
Para penonton yang berada di dalam acara terkejut mendengar Jason Ranti tampil di parkiran. Kabar Jason tampil di parkiran disampaikan oleh salah seorang pembawa acara, Olga Lydia.
"Karena antusias masyarakat dan keterbatasan tempat, sehingga Jeje dan Fajar sudah perform di luar. Tapi tenang nanti kita tunggu mereka di sini," kata Olga Lydia.
Dugaan kalau "Konser yang Muda Melawan Lupa" disisipi kampanye pilpres semakin kencang dengan penampilan Kill The DJ. Dari atas panggung, musikus asal Yogyakarta itu berucap, "Aduh panitia nggak bolehin kampanye, udah lah ye jujur aje nih, kita kampanye aja terang-terangan!," kata Kill The DJ, sambil mengajak penonton Joget Jempol.
Sekitar pukul 23.00 WIB, pembawa acara pun mengumukan kalau Jason Ranti dan Fajar Merah batal tampil.
"Karena Jeje dan Fajar sudah manggung di luar dan sudah lelah, sehingga kemungkinan Jeje tidak akan tampil di panggung ini," kata si pembara acara yang disambut kor kekecewaan dari ratusan penonton.
Beberapa warganet yang menonton langsung konser tersebut pun mengaku muak dengan acara tersebut. Berikut komentar beberapa warganet yang menghadiri acara tersebut:
"Semalam saya hadir bang, dengan semangat muda melawan lupa dan semangat muda menonton aksi gitar dan harmonikamu bersama Fajar Merah dan Fitri Nganthiwani. Berasa ditelanjangi di depan umum saat puncak acara, ehhhh malah nyanyi lagu timses Jokowi gaspol. Saya muak. Terlebih saat MC bilang, kalau bang Jeje sama Fajar Merah ga jadi tampil karena terlalu malam dan terlalu lelah dan ada jadwal manggung lainnya. Ya Allah jijik. Acaranya tersampah ever. Sumpah," kata pemilik akun @lnddwrhy.
"Datang habis maghrib makan dulu biar pas dengar puisi mbak Fitri nganthi wani bisa fokus dan nggak mikir perut dan bisa teriak-teriak nyanyi-nyanyi lagunya Mas Je dan Mas Fajar Merah. Tapi apa daya, energi saya justru terkuras saat tahu dari awal sudah menjurus kampanye terselubung yang berakhir kampanye blak-blakan! Masa iya saya mau ikutan goyang jempol yang jajaran orang-orang di belakangnya itu tersandung pelanggaran HAM!? Kok kalian nampar wajah-wajah korban 98 yang banner-nya banyak kalian pasang wahai penyelenggara! Kok bisa kalian menjual duka dan tangis? Kami muda, kami peduli, jangan jadikan simpati kami alat untuk datang kampanye sialan. Hampir saya lempar botol karena sudah panas kepala ini menanggung malu di depan wajah-wajah korban yang terpampang dan juga malu dengan semangat yang saya cipta. Mikir dua kali deh sekarang kalau mau datang acara gratisan di musim kampanye ini. Takutnya ketipu lagi," ujar pemiliuk akun @caleeeew.
"Aku juga teripu, aku dibodohi, sebuah acara yang menyudutkan suatu kubu. Pembodohan sekali, yang aku kira melawan lupa ternyata hanya sebuah kampanye. Brengsek," timpal pemilik akun @zidanedanee.