Derita Artis Disasar Hoaks

Yazir Farouk Suara.Com
Senin, 01 April 2019 | 07:05 WIB
Derita Artis Disasar Hoaks
Foto kolase Cathy Sharon, Ashanty, Nikita Mirzani [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyebaran berita bohong alias hoaks telah merajalela di media sosial. Khusus di Indonesia, hoaks mulai marak jelang Pilpres 2019.

Memang, ranah politik jadi sasaran empuk para pembuat hoaks. Tujuannya ingin memperkeruh suasana atau menjatuhkan lawan politik.

Tapi sebetulnya bukan cuma tokoh politik yang sering disasar hoaks, melainkan juga artis. Isu yang dimainkan pun macam-macam.

Ya, Liputan Khusus Suara.com kanal Entertainment kali ini memang membahas derita artis yang disasar hoaks. Kami menyajikan kisah dari Cathy Sharon, Ashanty dan Nikita Mirzani.

Baca Juga: Terpukul, Uut Permatasari Masih Tak Percaya Ayahnya Tewas

Untuk lebih lengkapnya, simak berikut ini;

1. Cathy Sharon

Artis Cathy Sharon. [suara.com/Puput]
Artis Cathy Sharon. [suara.com/Puput]

Mantan VJ MTV ini dua kali jadi bahan berita bohong atau hoaks. Keduanya memakai isu yang sama, yaitu artis prostitusi online.

Hoaks pertama terjadi di akhir 2015, tepatnya ketika Cathy sedang mempertahankan pernikahannya setelah digugat cerai suami.

Yang terbaru, heboh sekitar dua bulan lalu, tak lama ketika publik digegerkan oleh penangkapan artis Vanessa Angel dalam kasus prostitusi online.

Baca Juga: Vanessa Angel Diborgol, Pengacara : Apa Perlu Sampai Segitunya?

Untuk yang kedua ini, Cathy begitu terpukul. Sebab, dia menilai aksi si pembuat hoaks kali ini cukup serius dengan membuat katalog artis prostitusi yang kemudian disebar di media sosial.

Dengan diedit sedemikian rupa, Cathy Sharon seolah-olah jadi salah satu artis yang bisa memberikan layanan seks.

Artis Cathy Sharon resmi membuat laporan di Polda Metro Jaya. (Suara.com/Yosea Arga)
Artis Cathy Sharon resmi membuat laporan di Polda Metro Jaya. (Suara.com/Yosea Arga)

"Saya kaget sekaligus sedih (saat pertama melihat katalog yang beredar)," kata Cathy.

Cathy khawatir bagi yang belum mengenal dirinya bakal berasumsi macam-macam saat melihat katalog tersebut. Benar saja, apa yang ditakutkan terjadi.

Kehidupan sosial Cathy Sharon terganggu. Keluarga dan teman-teman dekatnya bahkan ikut merasakan dampak dari kabar yang beredar.

"Ibu saya juga sampai ditelepon sama temen-temennya waktu itu (menanyakan kabar yang beredar). Makanya saya sudah harus mengambil aksi," ujarnya.

Tak seperti yang dialami pada akhir 2015, Cathymengambil sikap lebih tegas kali ini. Dia membuat laporan di Polda Metro Jaya atas tuduhan pencemaran nama baik.

Dengan laporan tersebut, Cathy berharap bisa membersihkan jejak digital nama baiknya di dunia maya. Sebab bagaimanapun juga, kata dia, anaknya bakal dewasa dan bisa berselansar di internet.

"Saya bukan cuma artis atau public figur saja, tetapi saya ibu punya anak, keluarga, dan orangtua," ujar dia. [Sumarni]

2. Nikita Mirzani

Nikita Mirzani pernah menjadi sasaran hoaks berkaitan dengan isu sensitif mengenai film G30s/PKI pada akhir 2017.

Wargenet waktu itu dibuat geger terkait beredarnya bidik layar cuitan di Twitter atas nama akun Nikita Mirzani.

Niki-begitu sapaan akrab Nikita-dalam cuitannya menyinggung soal film G30s/PKI dan membawa-bawa nama Panglima TNI waktu itu, Gatot Nurmantyo.

"Film G30s/PKI kurang seru...Seharusnya Panglima Gatot juga dimasukkan ke lubang buaya pasti seru," demikian bunyi cuitan yang beredar.

Nikita Mirzani usai menjalani sidang isbat nikah di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Kamis (14/3). [Suara.com/Wahyu Tri Laksono]
Nikita Mirzani usai menjalani sidang isbat nikah di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Kamis (14/3). [Suara.com/Wahyu Tri Laksono]

"Gua waktu itu udah nggak pernah nge-tweet apapun di Twitter gue. Aplikasi Twitter di hape juga udah ilang. Gue juga nggak pernah nonton film 30 S/PKI jadi bukan gue," kata Nikita kembali mengenang kejadian yang menimpa dirinya.

Ketika itu, Nikita dilaporkan sejumlah pihak ke polisi. Tudingannya, melakukan penghinaan terhadap Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Nikita Mirzani bersama pengacaranya, usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Senin (25/3/2019). [Wahyu Tri Laksono/Suara.com]
Nikita Mirzani bersama pengacaranya, usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Senin (25/3/2019). [Wahyu Tri Laksono/Suara.com]

Selain jalur hukum, Nikita juga diadukan berbagai pihak- termasuk pengusaha Sam Aliano- ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Sam minta KPI mencekal Niki di semua stasiun televisi.

Benar saja, Nikita kehilangan banyak kontrak. Meskipun kata dia, pihak televisi tak percaya dirinya membuat cuitan tersebut.

"Ganggu kerjaan banget waktu itu, pusing kerjaan disetop," ujar bintang film Comic 8 ini.

Nikita tak memungkiri mengalami kerugian materi yang cukup besar. Setidaknya ada empat program televisi yang terpaksa meninggalkannya.

"Bayaran Niki udah mahal, tinggal dikalikan aja waktu itu syutingnya 20 hari. Dikalikan saja, Niki udah dua digit bayarannya," katanya.

Akibat putus kontrak, Nikita harus putar otak bagaimana membayar berbagai cicilan.

Sementara, untuk membersihkan namanya, Nikita Mirzani melaporkan pihak-pihak yang merugikan ke Polda Metro Jaya. [Wahyu Tri Laksono]

3. Ashanty

Apa yang dialami Ashantyterkait dengan produk kecantikannya bernama Ashanty Beauty Care.

Sebuah website kecantikan pada 2016 memasukkan produk Ashanty jadi salah satu dari 20produk berbahaya dan ditarik oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Istri Anang Hermansyah itu semula tak mau ambil pusing. Tapi dia berubah pikiran ketika omset penjualan produknya anjlok.

Tadinya, penjualan produk Ashanty bisa mencapai 10.000 pack per bulan. Setelah ada artikel tersebut berubah menjadi 3.000 pack.

Ashanty. (Suara.com/Wahyu Tri Laksono)
Ashanty. (Suara.com/Wahyu Tri Laksono)

"Untuk kerugian orang keuangan aku yang tahu persis. Tapi yang jelas lumayan bikin pusing," kata Ashanty.

"Ya stres lah, turunya jauh, cuma bisa menjual 3.000 pack dalam sebulan," ujarnya lagi.

Dari kejadian itu, Ashanty jadi lebih membuka mata bahwa hoaks adalah musuh bersama yang perlu diperangi. Sebab sudah terbukti jelas jika hoaks bisa memperburuk citra sebuah merek atau perusahaan.

"Karena efeknya itu jelek sekali ke produk kecantikan aku," ujar dia. [Ismail]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI