Nikita Mirzani pernah menjadi sasaran hoaks berkaitan dengan isu sensitif mengenai film G30s/PKI pada akhir 2017.
Wargenet waktu itu dibuat geger terkait beredarnya bidik layar cuitan di Twitter atas nama akun Nikita Mirzani.
Niki-begitu sapaan akrab Nikita-dalam cuitannya menyinggung soal film G30s/PKI dan membawa-bawa nama Panglima TNI waktu itu, Gatot Nurmantyo.
Baca Juga: Terpukul, Uut Permatasari Masih Tak Percaya Ayahnya Tewas
"Film G30s/PKI kurang seru...Seharusnya Panglima Gatot juga dimasukkan ke lubang buaya pasti seru," demikian bunyi cuitan yang beredar.
"Gua waktu itu udah nggak pernah nge-tweet apapun di Twitter gue. Aplikasi Twitter di hape juga udah ilang. Gue juga nggak pernah nonton film 30 S/PKI jadi bukan gue," kata Nikita kembali mengenang kejadian yang menimpa dirinya.
Ketika itu, Nikita dilaporkan sejumlah pihak ke polisi. Tudingannya, melakukan penghinaan terhadap Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Selain jalur hukum, Nikita juga diadukan berbagai pihak- termasuk pengusaha Sam Aliano- ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Sam minta KPI mencekal Niki di semua stasiun televisi.
Benar saja, Nikita kehilangan banyak kontrak. Meskipun kata dia, pihak televisi tak percaya dirinya membuat cuitan tersebut.
Baca Juga: Vanessa Angel Diborgol, Pengacara : Apa Perlu Sampai Segitunya?
"Ganggu kerjaan banget waktu itu, pusing kerjaan disetop," ujar bintang film Comic 8 ini.
Nikita tak memungkiri mengalami kerugian materi yang cukup besar. Setidaknya ada empat program televisi yang terpaksa meninggalkannya.
"Bayaran Niki udah mahal, tinggal dikalikan aja waktu itu syutingnya 20 hari. Dikalikan saja, Niki udah dua digit bayarannya," katanya.
Akibat putus kontrak, Nikita harus putar otak bagaimana membayar berbagai cicilan.
Sementara, untuk membersihkan namanya, Nikita Mirzani melaporkan pihak-pihak yang merugikan ke Polda Metro Jaya. [Wahyu Tri Laksono]