Film Mia and the White Lion, Kisah Haru Persahatan Manusia dan Hewan Liar

Kamis, 28 Februari 2019 | 14:20 WIB
Film Mia and the White Lion, Kisah Haru Persahatan Manusia dan Hewan Liar
persahabatan manusia dan hewan di film Mia and The White Lion. (Poster FIlm)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Film Mia and the White Lion membuat suasana bioskop tampak lengang, walaupun kursi penonton penuh, tapi semua tampak serius untuk mendapatkan moment untuk menikmati alur cerita.

Ya, lebih dari sekadar tayangan persahabatan antara manusia dengan hewan. Film ini mengangkat keistimewaan dari kesetiaan, pengorbanan dan ketulusan. Seliar apapun binatang bisa merasakan ketulusan cinta dari orang majikannya. Sehingga membuat penonton terbawa suasana haru.

Sebenarnya kisah seperti ini udah banyak diadaptasi, seperti Hachi: A Dog’s Tale (2009), Dolphin Tale (2011), Air Bud (1997), dan masih banyak lagi. Namun, kelebihan film ini bukan hanya mengangkat kedekatan binatang dan majikannya yang menjadi sahabat baik tidak terpisahkan, melainkan memberi pelajaran soal perlindungan terhadap hewan liar di internasional.

Penonton dibuat berfikir dan mengulang-ulang adegan di kepala saat menonton film ini, agar bisa mencerna dan paham alur cerita dan sebab akibat yang terjadi dalam film ini.

Baca Juga: Polisi Limpahkan Tersangka Hoaks 7 Kontainer Surat Suara ke Kejaksaan

Keunikan lainnya yang patut diancungi jempol adalah, alur cerita film yang ditampilkan pada tokoh utama kecil hingga remaja menggunakan pemain dan binatang yang sama.

Film Mia and the White Lion dibuat 3 tahun dan menggunakan hewan-hewan yang sama sepanjang proses shooting film. Sebagai informasi, film ini hanya punya 7 pemain inti, direkam sejak Mei 2015 hingga Desember 2017.

Dengan tokoh utama gadis muda dari Afrika Selatan yang udah akrab dengan singa, Daniah de Villiers, sengaja dipilih untuk beradu akting dengan hewan liar.
Bukan hanya itu, chemistry keluarga Owen yang terdiri dari Mélanie Laurent sebagai ibu, Langley Kirkwood sebagai ayah, dan Ryan Mac Lennan sebagai Mick (adik Mia) terasa hangat karena dibangun selama 3 tahun untuk mendapatkan chemistri sebagai keluarga.

Penonton juga akan dibawa pada warna dan latar film Mia and the White Lion mirip seperti atmosfer film The Lion King (1994) atau The Jungle Book (2016). Sehingga terasa lebih nyata dan ikut perpetualang lewat film ini.

Film asal Perancis ini bisa jadi alternatif untuk family time di akhir pekan. Sambil kembali menyadari bahwa sebuas-buasnya hewan liar, akan takluk juga oleh cinta. Mereka juga patut diperlakukan layaknya manusia dan layak hidup di alam bebas.

Baca Juga: Beda dengan Soeharto yang Jarang Rapat, Era Jokowi Sampah Saja Dirapatkan

Film ini cocok ditonton untuk keluarga, pasangan hingga dengan teman kerja atau teman sekolah. Karena tidak sedikit keluarga dan pasangan tampak merasa kisah tersebut banyak terjadi di kehidupan nyata dan memberikan pesan moral yang baik. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI