Suara.com - Shakira Aurum baru saja dijenguk Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana di Singapura. Putri semata wayang Denada dan mantan suaminya, Jerry Aurum, ini didiagnosis kanker darah atau leukemia sejak pertengahan 2018 lalu.
Pada awal Juli tahun lalu, ibunda Denada, Emilia Contessa, mengunggah foto dua tangan saling menggenggam dan menyertakan caption soal ketegaran.
Di hari yang sama, produser Denada, Risna Ories, membagikan swafoto Denada. Di belakangnya, Shakira terbaring di tempat tidur National University Hospital (NUH) Singapura.
Dalam tayangan 'Rumpi No Secret' pada pertengahan Juli 2018, Denada mengatakan, dirinya sudah satu setengah bulan fokus pada perawatan Shakira di Singapura. Ia pun harus bolak-balik Singapura-Indonesia untuk membagi waktu demi Shakira dan kontrak-kontrak kerjanya.
Penyanyi R&B Tanah Air ini menceritakan, mulanya pada awal Juni Shakira diperiksa di Jakarta dan didiagnosis leukemia, lalu dirujuk ke Singapura.
"Dari mulai dia pulang liburan, walaupun dia tetep ceria, ada tanda-tanda dan gejala-gejala secara fisik, kasat mata, mencurigakan. Dia lebam-lebam. Dua hari setelah kita ketemu, Shakira demam tinggi," terang Denada.
Berkat keyakinannya pada insting sebagai ibu, Denada bersikukuh meminta tim medis mengobservasi kondisi Shakira.
"Akhirnya terbukti, sampai ketemu dengan seorang ahli darah, anak, di Jakarta, dan dia mengonfirmasi ketakutan aku, kekhawatiran aku," imbuhnya.
Pada saat diwawancarai Feni Rose itu, Denada mengatakan, Shakira tidak tahu apa yang terjadi padanya meskipun berkali-kali harus diambil darah dan sumsum tulang belakangnya, diberi obat, dioperasi, dan segala macam.
Berdasarkan keterangan Denada, sistem imunitas Shakira menurun akibat kemoterapi yang dijalani untuk melawan kanker.