Suara.com - Pongki Barata akhirnya membeberkan mengapa memilih hengkang dari Jikustik pada 2009 silam. Pengakuan Pongki ini diungkap dalam jumpa pers konser reuni Jikustik.
"Jadi saya keluar dari Jikustik karena saya kecewa dengan bagaimana posisi saya di band ini (Jikustik). Yang saya rasa, saya bisa mati di band ini," kata Pongki di kawasan kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (12/2/2019).
Setidaknya ada dua alasan utama yang membuat Pongki meninggalkan Jikustik. Pertama, dia merasa tak bisa menjalankan konsepnya di band tersebut.
"Walau pun saya sadar mereka sebenarnya hanya menjadi teman diskusi yang baik untuk meng-counter. Jadi saya merasa tidak ternaungi," kata Pongki.
Baca Juga: Kocak, Pongki Tolak Berpelukan dengan Personel Awal Jikustik
Alasan kedua terkait domisili masing-masing personel. Diketahui, cuma Pongki yang akhirnya tinggal di Jakarta. Kebanyakan personel memilih tinggal di Yogyakarta.
"Kalau Icha di Depok. Domisili sangat berpengaruh untuk masalah kelanggengan band. Jadi bagaimana mungkin seorang vokalis yang sendirian di Jakarta, banyak acara harus diwakili saya sendiri dan saya keberatan tapi aku nggak bisa ngomongnya," ujar Pongki.
Hal lain yang juga jadi penyebab adalah terkait persoalan dengan pihak manajemen. Salah satunya ihwal pengaturan pendapatan.
"Terus beberapa kebijakan managerial. Tapi saya nggak bisa ngomongnya. Kalau saya ngomongkan sama aja bongkar borok kita sendiri," ujar Pongki.
Band Jikustik memang sempat mencuri perhatian publik pada awal tahun 2000-an. Tapi namanya mulai tenggelam usai Pongki cabut kemudian disusul Icha.
Baca Juga: Ari Lasso Terperangah Dengar Suara Suami Arumi Bachsin saat Bernyanyi