Suara.com - My Name Is Khan menjadi salah satu karya terbaik dari sutradara dan produser Karan Johar. Film itu pun kini sudah berusia sembilan tahun, dan Karan mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang terlibat di film itu.
Karan Johar mengucapkan terima kasih kepada orang-orang penting yang terlibat di film My Name Is Khan. Yang pertama tentu saja dua aktor utamanya: Sahhrukh Khan dan Kajol.
Selain itu, Karan Johar yang juga sutradara film Kuch Kuch Hota Hai mengucapkan terima kasih kepada penulis skenario Shibani Bathija serta Varun Dhawan dan Sidhartha Malhotra, yang menjadi asisten sutradara di film tersebut.
"Aku merasa sangat diberkati karena dapat menceritakan kisah ini. Terima kasih telah membuatnya @ShibaniWrites dan terima kasih @iamsrk karena telah menjalankan peran Rizwan dengan begitu indah dan cemerlang. Terima kasih @KajolAtUN untuk matamu, kesunyianmu dan banyak lagi," kata Karan Johar di Twitter Selasa (12/2/2019).
Selain itu, Karan Johar juga menanggapi foto yang dinggah Varun Dhawan di Twitter. Di foto tersebut terlihat Varun Dhawan dan Sidhartha Malhotra bersama Karan Johar dan kru film lainnya di film My Name Is Khan. Di situ Varun Dhawan mengaku belajar banyak hal tentang dunia film.
Karan Johar kemudian menanggapi: "Begitu banyak kenangan indah yang kumiliki! Khususnya kamu menandatangani tanda tangan ketika kamu adalah seorang AD (bukan bintang) dan tabah dalam menghadapi kesulitan! Dan tentu saja @abhivarman tersenyum! Pemandangan langka!"
My Name Is Khan merupakan salah satu film Hollywood yang cukup laris di dunia. Film produksi 2010 itu memiliki anggaran US$ 19 juta atau senilai Rp 267 miliar. Namun, My Name Is Khan mampu meraih pendapatan hingga US$49 juta atau senilai Rp 688,8 miliar.
My Name Is Khan bercerita mengenai seorang lelaki Muslim bernama Rizwan (Shahrukh Khan) yang memiliki sindrom Asperger, yang melakukan perjalanan ke Amerika Serikat. Riwzan jatuh cinta dengan seorang janda Hindu dengan seorang anak laki-laki bernama Mandira Khan (Kajol).
Rizwan mengahadapi masalah diskriminasi karena identitasnya dan kasus penyerangan teroris 11 September. Rizwan kemudian melakukan perjalanan untuk menemui Presiden George W Bush, untuk memberi tahu dia dan warga Amerika Serikat bahwa: "My name is Khan, and I am not a terrorist".