Suara.com - Penyanyi Tulus memberikan pertunjukan yang spektakuler di konser Monokrom di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019) malam.
Walau tampak sederhana, tata panggung terlihat mewah dengan pencahayaan berwarna warni. Keinginan Tulus yang ingin dekat dengan para penggemarnya bisa diwujudkan dengan dibuat desain panggung unik.
Beberapa kali, Tulus sempat membuat para penonton tertawa dengan candaannya. Salah satunya ketika dia menyanyikan lagu 'Bumerang'.
Saat itu, Tulus tiba-tiba berhenti bernyanyi karena merasa ekspresi wajahnya tak sesuai dengan tema lagu.
Baca Juga: Ditonton Ribuan Orang, Tulus Gugup di Konser Monokrom
"Sebentar-sebentar. Nggak masuk nih, ini kan lagunya sedih kok saya malah senyam-senyum. Sebentar, saya ingat-ingat dulu rasanya pas saya nulis lagu ini," katanya seraya memejamkan mata.
Dari awal konser, tepuk tangan penonton terus diberikan kepada penyanyi kelahiran Bukittinggi, 20 Agustus 1987 itu. Ribuan pasang mata yang hadir pun ikut bernyanyi dan berjoget bersama.
Lagu-lagu hits, seperti 'Gajah', 'Ruang Sendiri', 'Monokrom', 'Teman Hidup', hingga 'Cahaya' sukses dibawakan oleh Tulus dengan epic.
Tulus pun memberi kejutan lagu 'Sewindu' dinyanyikan dengan lantunan aransemen swing. Sementara itu, Tulus mengajak sahabatnya yang berkebutuhan khusus untuk mengiringinya bernyanyi 'Sepatu'. 'Tuan Nona Kesepian' pun dibawakan dengan versi country.
Penonton sontak dibuat terpana saat Tulus membawakan lagu 'Langit Abu-Abu' bersama iringan choir yang dibawakan secara acapaella. Pada 'Lagu untuk Matahari', Tulus mengajak ribuan penonton untuk bernyanyi bersama.
Baca Juga: Ingin Dekat dengan Fans, Tulus Desain Panggung Unik untuk Konser Monokrom
Di akhir konser, lelaki 31 tahun itu kembali memberikan kejutan dengan membawakan lagu 'Manusia Kuat'. Ada lebih dari 20 orang naik ke panggung untuk menari dan menyanyi bersama.
Suasana semakin meriah setelah konfeti berwarna silver diluncurkan sebagai tanda bahwa konser Monokrom yang digelar hingga 2,5 jam telah selesai.
Sebagai penutup, Tulus dan para pengisi acara menunjukkan salam hormat kepada para ribuan penonton diiringi musik riang. Para penggemar pun meninggalkan Istora Senayan dengan senyum semringah tanda puas.