Suara.com - Tulus ingin menyuguhkan penampilan sempurna dalam konser tunggal bertajuk Monokrom di Istora Senayan, Rabu (6/2/2019). Ia tak hanya mempersiapkan kondisinya, tetapi juga tata panggung yang ciamik.
Tulus pun menggandeng seorang arsitek bernama Wiyoga Nydiansyah untuk mewujudkan desain tata panggung impiannya. Pelantun 'Pamit' lulusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan itu pun ikut turun tangan langsung.
"Saya berkolaborasi dengan seorang arsitek salah satu yang saya gemari, Wiyoga Nurdianyah dan saya melibatkan diri langsung dalam pembuatan konsep desainnnya. Jadi sambil belajar," kata Tulus saat ditemui di kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (5/2/2019).
Penyanyi kelahiran 20 Agustus 1987 itu menyebut konser Monokrom merupakan pagelaran musik tunggal terbesar yang ia gelar selama tujuh tahun terakhir. Tak heran, ia menyiapkan semuanya dengan begitu cermat.
Baca Juga: Tiket Konser Ludes, Tulus Malah Ketakutan
"Ini sebetulnya konser tunggal ke delapan yang saya selenggarakan. Diawali dengan konser yang skalanya kecil sekali di Bandung di tahun 2011, kemudian berkembang dan skalanya semakin membesar dan besok merupakan konser dengan skala terbesar di tujuh tahun perjalanan karir di musik," jelas Tulus.
Selain melatih vokalnya, Tulus mengaku juga mempelajari banyak hal soal tata panggung dalam persiapan konser Monokrom. Ia pun menyebut aksinya nanti malam akan terasa begitu berbeda.
Tulus akan menyanyikan lagu-lagu andalannya di depan 4.500 penonton, Rabu (6/2/2019) malam. Rencananya, konser akan dimulai pada pukul 20.00 WIB, sedangkan venue akan dibuka untuk penonton pada pukul 17.00 WIB.