Suara.com - Evelin Nada Anjani menuliskan pendangannya soal masa lalunya. Hal ini karena ada seorang netizen yang seolah mengungkit penampilannya dulu.
Seseorang itu bertanya pada mantan istri Aming ini karena memiliki kisah cinta hampir mirip. Di mana dia mencintai seorang cewek buchi.
BACA JUGA: Irish Bella Segera Menikah, Giorgino Abraham Sudah Move On?
Netizen itu mempertanyakan seorang cewek buchi bisa kembali menjadi normal atau tidak.
"Evelin bileh tanya kah? Kebetulan aku punya kasus yang mungkin hampir sama dengan kisah kamu dan Aming. Aku pacaran dan cinta sama cewek buchi," curhat netizen itu.
"Aku pingin tanya apakah masih bisa dia untuk kembali normal," tanyanya.
Fyi, buchi ini istilah yang dilabelkan untuk perempuan yang berperan seperti laki-laki. Biasanya istilah ini dilekatkan pada relasi lesbian.
BACA JUGA: Intip Mewahnya Kamar Bulan Madu Maia Estianty dan Irwan Mussry di Meksiko
Pertanyaan netizen itu pun diunggah kembali oleh kekasih Isa Khan ini ke akun media sosialnya. Evelin Nada Anjani mencoba menjelaskan pandangannya soal menjadi buchi.
Terlihat Evelin tidak setuju dengan adanya pengkotakan kata 'normal' dan 'tidak normal'
"Kita semua manusia sama. Tuhan menciptakan kita ada kelebihan ada kekurangan. Ini karena ada pertanyaan ke saya, jadi saya bicara menurut saya ya. Justru manusia normal dan sempurna itu seperti apa sih?
Kalau menurut saya semua orang punya kemungkinan menjadi yang menurut kalian tidak normal. Jadi saya tidak setuju kalau ada kata-kata "dia tidak normal". Karena Tuhan menciptakan manusia itu sama," paparnya.
Di caption postingannya pada Minggu (27/1/2019) itu, Evelin juga menjelaskan kalau dia tidak pernah menyesal terhadap masa lalunya. Walaupun menurutnya, masa lalu yang pernah dialaminya cukup aneh.
"Saya tidak pernah menyesali apa yang pernah terjadi dan saya lakukan dalam hidup saya dan saya tidak pernah malu. Karena di balik masa lalu saya, saya mendapat kan pengalaman yang berharga dan saya mendapatkan pelajaran dari masa lalu saya," ungkapnya.
Pun ia bercerita bagaimana proses dirinya bisa memilih menjadi seperti sekarang.
"Saya kuatkan hati saya pikiran saya dan mental saya untuk merubah "indset" saya sendiri, karena kita sebenarnya diberi kelebihan sama Tuhan untuk mengontrol diri kita," tambahnya.
Meski begitu, Evelin Nada Anjani menekankan kalau semua orang punya proses yang berbeda sehingga tidak bisa memaksakan orang lain untuk berubah. Dukungan dari orang terdekat juga sangat diperlukan.
"Itu gak gampang sama sekali. Harus melawan EGO kita pikirkan kita dan kenyamanan kita.
Tapi itu semua adalah pilihan juga menurut saya, dan yang terberat adalah kita harus melawan itu entah sampai kapan kita sendiri tidak tahu untuk mempertahankan Mindset kita dan kenyamanan kita.
Tapi di sini allhamdulilah saya sudah mendapatkan titik nyaman menjadi saya yang sekarang.
Jadi saya tidak menyesal merubah diri saya yang sekarang, intinya manusia itu hanya ingin diterima, ketika manusia tidak percaya diri dia akan mencari kenyamanan dengan cara lain," pungkas tulisan panjang Evelin Nada Anjani.