Suara.com - Sineas Joko Anwar dihubungi banyak produser film terkait unggahan tentang tiga skenario miliknya yang belum difilmkan. Tiga skenario itu adalah Pengepungan di Bukit Duri (The Siege), Superdoni, dan Andri dan Haryo (When We Dance).
"Aku bilang mau nyutradarain sendiri tapi mereka bilang nggak apa-apa kita biayain," kata Joko Anwar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (12/1/2019).
Hanya saja, kata sutradara 43 tahun ini, kebanyakan produser berpikir ulang setelah diceritakan sekilas tentang isi skenarionya.
"Pengepungan di bukit Duri itu wow. Soalnya tentang rasisme gitu," ujarnya.
Baca Juga: Agnez Mo Curhat ke Jokowi Sering Dianggap Arogan
Sementara, skenario yang sudah pasti difilmkan pada tahun ini adalah Perempuan Tanah Jahanam. Saat ini, proyek tersebut sudah masuk tahap casting pemain.
"Kalau di tahun ini Perempuan Tanah Jahanam ya. PH-nya yang bikin Crazy Rich Asians. Mereka memang pulang pingin bikin di sini," ujar.
Di dunia film, nama Joko Anwar memang patut diperhitungkan. Beberapa film yang ditulis maupun disutradarai sering mendapat pujian.