"Itu juga yang bikin gue bisa belajar dari slankers yang fanatik dengan formasi lama. Fanatisme tidak akan membawa kita kemana-mana. Kita hanya akan berdiam di suatu masa. Slankers suka atau tidak itu hak mereka, seperti halnya gue juga bertanggung jawab atas karya gue. Ada yang gue puas ada yang tidak. Gue gak mikirin bikin hits, gue bikin apa yang gue mau aja," jelasnya.
"Dengan berjalannya waktu secara sadar gue memang bukan menggantikan nama besar Indra, Pay dan Bongky. Sejarah itu nggak akan tergantikan. Gue adalah babak baru bagi Slank. Babak baru yang menghasilkan 16 album dari 22 album yang Slank punya. 21 tahun gue dan Slank Alhamdulillah masih terus berkarya dan menyusuri pelosok negeri ini untuk menyampaikan pesan dan misi kami," ujar Ridho Slank.