Suara.com - Grup band Slank baru saja merayakan ulang tahun yang ke-35, dalam sebuah konser akbar yang dihelat pada 23 Desember 2018, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Konser tersebut menjadi salah satu momen spesial bagi Bimbim, Kaka, Abdee, Ivanka dan Ridho.
Terutama bagi Ridho Hafiedz, sang gitaris flamboyan yang pernah beguru hingga ke Amerika Serikat. Suami Seroja Hafiedz ini seolah masih tak percaya bisa bergabung dengan band sebesar Slank.
Melalui Instagram, Ridho Hafiedz mengenang awal dirinya bergabung bareng Slank, 21 tahun lalu. Ya, Ridho masuk menjadi anggota Slank dalam album "7" pada 1997 bareng Abdee Negara dan Ivanka.
"Baru kepikiran semalam ternyata gue udah 21 taun bareng Slank. Dari gue belia sampai berkerut muka gue rentang karier musik gue dari pemain top 40, additional player, bikin LFM, memutuskan cabut untuk sekolah musik, ngajar musik dan akhirnya tandem sama Slank selama 21 taun terakhir ini," tulis Ridho Slank.
Baca Juga: Dinyinyiri karena Pacari Young Lex, Ini Kata Revina VT
Ridho mengakui, sebelum bergabung dengan Slank, ia tahu band pemilik hits "Terlalu Manis" itu merupakan salah satu band terbesar di Indonesia. Ia bahkan pernah ikut festival band, di mana salah satu syaratnya meng-cover lagu Slank.
"Slank itu legend dari sebelum gue di dalamnya. Band yang memberikan corak baru musik Indonesia. Lagu lagu Slank, 'Kampungan' dan 'Pulau Biru' adalah beberapa lagu Slank favorit gue. Gue bahkan sempat ikut festival band yang salah satu syaratnya cover lagu Slank," kenang Ridho Hafiedz.
Saat pertama bergabung dengan Slank, Ridho Hafiedz mengaku mengalami cobaan dan tantangan laur biasa. Apalagi, ia harus menggantikan posisi Pay Burman, Indra Qadarsih dan Bongky, yang telah memiliki tempat di hati jutaan Slankers. Ridho pun mengakui, awalnya kerap mendapat penolakan dan cemoohan dari para Slankers. Meski begitu, Ridho tetap tegak.
"Gue sama Abdee dan Ivan diposisikan mengganti sosok yang memang sepertinya sudah kesatuan utuh dari Slank. Nama besar yang gue respect antara lain Indra Qadarsih, Pay Siburian dan Bongky Marcell sudah sangat identik dengan Slank," ungkap Ridho Slank.
"Resistansi dari slankers fanatik pada awal gue bergabung di Slank juga gue lewatin. Di panggung ditimpukin, di-bully verbal oleh Slankers ketika gue di panggung juga udah kenyang, bahkan diragukan oleh media juga pernah. Satu hal yang gue ingat dari ajaran bokap gue, 'Ngga usah perduli apa kata orang. Kebanyakan dengerin kata orang bikin kamu lupa apa tujuan awal kamu. Fokus sama tujuan kamu'. Itu juga jadi prinsip dalam hidup gue sampai sekarang," tutur Ridho Slank.
Baca Juga: Steve Emmanuel : Kokain Belanda Lebih Bagus dari Indonesia
Penolakan dari Slankers tak dipedulikan Ridho Hafiedz. Ayah empat anak itu pun fokus memberikan yang terbaik untuk Slank. Usaha keras Ridho pun terbayar. Ia kini menjadi salah seorang personel Slank yang dicintai para Slankers. Hal itu bisa dilihat dari sambutan meriah ribuan Slankers, saat unjuk kebolehan dalam konser 35 tahun Slank.