Interview: Perjalanan Karier Ucie Sucita, Pernah Dibayar Rp 20 Ribu

Minggu, 23 Desember 2018 | 12:21 WIB
Interview: Perjalanan Karier Ucie Sucita, Pernah Dibayar Rp 20 Ribu
Ucie Sucita di kantor Suara.com, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (14/12/2018) [Suara.com/Fakhri Hermansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyanyi dangdut Ucie Sucita namanya saat ini sedang naik daun usai merilis 11 single sejak berkarier dari tahun 2015. Banyak penghargaan yang telah didapatnya dan pencapaiannya di industri musik dangdut.

Namun, ternyata perjuangannya sebelum sukses menjadi penyanyi dangdut cukup berliku. Mulai dari dibayar hanya dengan Rp 20 ribu, hingga mendapat nyinyiran dari tetangganya karena profesinya.

Berikut wawancara lengkap Suara.com dengan Ucie Sucita, beberapa waktu lalu:

Bisa ceritain awal kariernya Ucie?
Ya awalnya aku sudah nyanyi dari zaman SD ya. Itu aku nyanyi di acara ulang tahun sama jadi MC. Aku dibayar pertama kali itu Rp 20 ribu aku senang banget. Terus pas SMP meningkat jadi Rp 50 ribu ditambah ada saweran-saweran. Cuma karna aku nggak mau berbagi waktu itu, aku akhirnya umpetin di sepatu boot aku.

Baca Juga: Blak-blakan Ucie Sucita Pernah Diminta Temani Pejabat

Terus nggak malu dengan status penyanyi dangdut sama tetangga?
Yah pas SMA itu aku mulai agak malu ya nyanyi dangdut dari panggung ke panggung. Apalagi tetangga pada bilang nyanyi dangdut tuh haram. Dibayar seribu, dua ribu. Sampai akhirnya aku nangis, kok gini banget ya hidup. Sampai aku berpikir buat berubah ya.

Waktu dinyinyirin sama tetangga, keluarga gimana?
Keluarga tutup telinga karena kita makan nggak minta sama mereka ya. Jadi tetep jalanin aja.

Perubahan itu kapan?
Ya pas masuk kuliah, setelah ngumpulin uang bisa kuliah di Bandung. Aku kan tinggal di Sumedang. Sambil aku kuliah, aku kerja di Saung Udjo. Terus ikut tampil di sana, dari situ mulai ada perubahan. Aku kan disitu nyanyi pop, dan pikiran aku terbuka. Dan dapat penghasilan dari situ juga. Gonta ganti mobil dari situ. Tapi aku fokus pop musiknya.

Bandung ini menjadi berkah buat aku. Aku nyanyi pop bisa go internasional ke Korea mewakili Indonesia di acara Asian Battle kayak Indonesian Idol gitu tahun 2015. Korean Asian Battle beberapa negara Asia ada 30 negara. Aku masuk sampai 8 besar. Aku masukin unsur K-Popnya dicampur sama etnik-etnik gitu.

Terus kenapa pindah ke dangdut?
Jadi pas lulus kuliah itu aku ke Jakarta, ternyata dapatnya nyanyi dangdut. Ya sudah aku terima, ternyata berkarier lebih bagus lagi. Dapat tawaran main sinetron bareng Siti Badriah dan Hengki Kurniawan. Di situ aku jadi antagonis. Gara-gara sinetron Senandung itu aku duet sama Hengki kurniawan. Dan dari situ aku bisa konser di Hongkong. Antusias penonton luar biasa.

Darah seni dari mana kok bisa jadi penyanyi?
Kebetulan Eyang aku penyanyi ronggeng makanya aku bisa nyinden juga sedikit. Tapi aku nggak bisa goyang ronggeng. Dari situlah aku belajar nyanyi.

Sekarang perubahan yang terjadi apa aja?
Alhamdulillah bisa berangkatin umrah orang tua. Saya juga pengin umrah tahun depan. Setidaknya jadi lebih naik dari sebelumnya. Rumah Insya Allah tahun depan sekarang masih tinggal di Apartemen Green Pramuka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Dari segi karier gimana?
Ya Alhamdulillah aku udah bisa ciptain lagu sendiri dan sudah rilis tahun 2018 ini. Kalau bisnis aku saat ini rencananya di tahun 2019 itu mau buat klinik kecantikan skin care gitu tungguin aja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI