Suara.com - Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha merasa ada oknum politik yang ingin melengserkan jabatannya sebagai Wakil Wali kota Palu, Sulawesi Tengah. Dia menganggap permintaan agar dirinya mundur bukan datang dari masyarakat langsung.
"Saya kira itu bukan masyarakat. Mohon maaf, sebenarnya saya nggak tahu apakah pantas disampaikan di sini atau tidak. This is politic," ujar Pasha di kawasan Kapten P. Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Jumat (21/12/2018).
Kondisi Palu yang belum sepenuhnya pulih pasca-gempa dan tsunami, menurut Pasha, digunakan sebagai alat untuk menyerangnya.
"Saya tidak suudzon tapi kan bisa saja ada kelompok-kelompok atau ada pesan-pesan yang mencoba untuk memanfaatkan situasi dan saya tidak bisa sebut itu siapa," tutur lelaki 39 tahun itu.
Baca Juga: Ditinggal Salat Jumat, Duit Rp 200 Juta Milik Kepala Sekolah Hilang Dicuri
Semenjak terjun ke ranah politik praktis, suami Adelia Wilhelmina ini sebetulnya sudah tahu seluk beluknya. Karena itu, dia tetap yakin kejadian yang menimpanya didalangi oleh oknum.
"Tapi kami ini orang politik yang lahir dari produk politik. Segala hal itu pasti banyak hal yang kami lalui yang harus berproses secara politik. Jadi saya agak sulit jika harus menjelaskan penyebab kenapa saya harus ngomong ini. Tapi itu statement politik," sambungnya lagi.
Terlepas dari itu, pentolan band Ungu ini tetap akan fokus membangun kota Palu usai bencana terjadi. Pasha tidak ambil pusing permasalahan selain itu.
"Sekarang fokus Palu, masih fase transisi bencana ke pemulihan. Ini fase kedua kemungkinan ini akan diperpanjang untuk penyesuaian bangun Huntara (Hunian sementara)," pungkasnya.
Baca Juga: Resolusi 2019 Kriss Hatta: Hilda Vitria Ngaku Nikah sama Gue!