Interview: Karier Ari Irham, dari DJ sampai Jadi Aktor

Minggu, 16 Desember 2018 | 11:17 WIB
Interview: Karier Ari Irham, dari DJ sampai Jadi Aktor
Ari Irham. (Sumarni/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Ari Irham sedang menjadi perbincangan hangat netizen setelah berhasil didapuk sebagai pemeran Mas Kulin dalam film terbaru, Terlalu Tampan. Parasnya yang rupawan membuat Ari Irham langsung menjadi idola baru.

Apalagi, meskipun masih masuk kategori pendatang baru, Ari Irham juga sudah terpilih sebagai pemeran utama dalam sejumlah film. Sebut saja di film produksi Raffi Ahmad, After Met You, remaja 18 tahun ini memainkan karakter penting bernama Ari.

Ari Irham bersama Raffi Ahmad. (Sumarni/Suara.com)
Ari Irham bersama Raffi Ahmad. (Sumarni/Suara.com)

Tapi tunggu dulu, Ari Irham sebetulnya memulai karier bukan dari dunia seni peran. Di usia yang relatif muda, Ari Irham sudah dikenal lebih dulu sebagai disc jockey (DJ) terkenal di daerah Bandung, Jawa Barat.

Lebih lanjut, berikut perjalanan karier Ari Irham dari seorang DJ sampai menjadi aktor, eksklusif bersama Suara.com.

Baca Juga: Ari Irham Bangga Novelnya Difilmkan Raffi Ahmad

Ceritain dong perjalanan karier Anda?
Jadi awal mulanya aku start sebagai DJ sih. Dari DJ aku merangkap ke penulis, produser musik dan akhirnya merangkap ke dunia perfilman Indonesia.

Jadi DJ umur berapa?
14 tahun itu DJ. Jadi selama empat tahun kemudian itu, aku bekerja keras sebagai penulis sampai aktor. Sehingga jadi seperti ini.

Background keluarga dimusik?
Nggak. Sebenernya aku punya antusias terhadap musik waktu kelas 4 SD. Aku seneng banget sama musik tapi keluarga aku nggak ada yang sama kayak gue. Nggak ada satu pun dari dunia musik ataupun dunia peran itu nggak ada. Ini antusias diri sendiri saja, semangat diri sendiri.

Belajar musik DJ darimana?
Belajar DJ aku belajar dong tentunya di Bandung. Aku ikut kelas DJ dari tahun 2014. Pas diumur 14 tahun itu.

Emang diizinin sama keluarga jadi DJ?
Aku diizinin soalnya manggungnya kan nggak di klub tapi di festival gitu. Kalau di Bandung ada culinary night gitu. Di sisi jalan banyak makanan aku ngamen disitu. Konsepnya begitu awalnya.

Awalnya ngamen?
Iya. Itu nggak dibayar. Aku sendiri saja sewa tempat, sewa tenda gitu, akhirnya ngamen disitu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI